Memudarnya Pesona Arsenal
Arsena butuh kehadiran pemain bintang.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Arsenal bukanlah klub ecek-ecek di dataran Inggris dan Eropa. Mereka pemegang 13 gelar Liga Inggris, 14 FA Cup, dua Piala Carling, dan 16 Community Shield. Di pentas Eropa, meski belum pernah mengangkat gelar, mereka pernah langganan Liga Champions dan tembus final pada musim 2005/2006. Meskipun Arsenal takluk dari Barcelona dengan skor 2-1 di partai puncak.
Atas kebesaran nama tim Meriam London, banyak pemain top memimpikan berseragam Arsenal. Klub tak perlu capek-capek mencari pemain top di setiap bursa transfer dibuka. Karena sudah banyak pemain yang siap melamar. Klub hanya tinggal memilih siapa yang cocok untuk ditandatangani.
Pesona The Gunners semakin menanjak sekaligus menjadi perbincangan di dataran Inggris dan Eropa ketika mereka menyandang status invincible alias tanpa kekalahan saat juara Liga Inggris pada musim 2003/2004. Sebuah prestasi yang belum disamai oleh klub manapun.
Thierry Henry adalah salah satu pemain kunci waktu itu. Pemain top asal Prancis tersebut menyumbang 30 gol saat itu. Tapi tak hanya Henry yang berkontribusi namun seluruh pemain Arsenal ikut terlibat. Ada Patrick Viera, Robert Pires, Jens Lehmann, Ashley Cole, Sol Campbell dan lainnya. Tentunya kesuksesan Arsenal tak lepas dari racikan sang profesor Arsene Wenger.
Pesona itu yang membuat Arsenal selalu didatangi pemain-pemain top dan berbakat. Robin van Persie, Mathieu Flamini, Theo Walcott, Emmanuel Adebayor, William Gallas, Thomas Rosicky, Julio Baptista, Samir Nasri, Aaron Ramsey dan Andrey-Arshavin di antara pemain top yang datang setelah status invincible disandang.
Namun status prestesius itu rupanya menjadi yang terakhir bagi mereka mengangkat trofi Liga Inggris. Sejak saat itu, Arsenal tak pernah lagi memenangkan Liga Inggris. Pada musim 2015/2016 mereka finis sebagai runner-up di belakang Leicester City. Perlahan pesona Arsenal mulai meredup dengan catatan tak pernah merengkuh gelar Liga Inggris lagi.
Keluarnya Arsene Wenger sebagai pelatih Arsenal pada akhir musim 2017/2018 turun menyumbang berkurangnya pesona Arsenal. Pasalnya, harus diakui Wenger sosok pelatih cerdik yang pernah dimiliki Arsenal. Sejak menjadi pelatih Arsenal pada 1996, ia mempersembahkan tiga gelar Liga Inggris, Piala FA dan Community Shield masing-masing tujuh trofi.
Arsenal juga tak lagi mentas di Liga Champions sejak musim 2017/2018 hingga sekarang. Pasalnya, mereka selalu gagal finis di empat besar. Paling menyedihkan pada musim 2021/2022, mereka harus menjadi penonton pentas Liga Champions dan Liga Eropa yang merupakan pertama kalinya dalam 26 tahun terakhir.
Musim ini, Arsenal menargetkan finis di empat besar sekaligus meraih tiket Liga Champions. Namun dengan skuad yang kurang produktif dan tak stabil, pelatih Arsenal Mikel Arteta masih membutuhkan beberapa pemain baru yang berpengalaman dan berlabel bintang. Dan itu tampaknya sangat sulit dipenuhi Arsenal pada Januari ini.
Entah apa alasannya begitu sulit Arsenal mendatangkan pemain top sekarang ini. Dilansir dari mirror, Senin (31/1), Dusan Vlahovic salah satu pemain top yang menjadi target utama Arsenal untuk menggantikan Pierre-Emerick Aubameyang yang ditinggalkan Arteta karena kasus indispilner. Namun Vlahovic justru memilih menandatangani kesepakatan dengan Juventus.
Sekarang Arsenal diburu tenggant waktu burasa transfer Januari yang tinggal hitungan jam. Mereka terpaksa mencari alternatif di antaranya pemain Real Sociedad Alexander Isak. Tetapi pemain ini tak produktif musim ini dengan mencatatkan delapan gol dalam 25 pertandingan. Mungkinkah pesona Arsenal kembali menarik hati pemain top Eropa?