Menelusuri Jejak Komunitas Muslim di Pittsburgh AS
IHRAM.CO.ID, PITTSBURGH -- Selama dekade awal abad ke-20, banyak orang kulit hitam di bagian Selatan Amerika bermigrasi ke bagian Utara. Ini untuk melarikan diri dari kekerasan rasial dan mencari pekerjaan industri. Beberapa dari migran ini adalah orang Kristen.
Keadaan tersebut tidak terlepas dari perbudakan yang memaksa mereka masuk agama Kristen di Amerika Serikat. Di sisi lain, para ahli memperkirakan bahwa 10 sampai 30 persen orang Afrika yang diperbudak di Amerika Serikat pada mulanya adalah keturunan Muslim.
Direktur Eksekutif Asosiasi Wanita Muslim Pittsburgh, Sarahjameela Martin, menceritakan ihwal tumbuh-kembang Muslim di Pittsburgh, kota di Pennsylvania barat, AS. Pittsburgh pernah menjadi tempat perlindungan Muslim Kulit Hitam.
Bagi para migran yang ingin "kembali" ke agama Islam, Pittsburgh dianggap sebagai wilayah yang menawarkan terbentuknya komunitas Muslim Afrika-Amerika yang bersatu. Hingga kemudian, pada 1930-an, Black Pittsburghers mendirikan salah satu masjid Muslim pertama di AS.
Martin mengatakan, Muslim paling awal di Pittsburgh kemungkinan dulunya adalah orang kulit hitam Amerika yang diperbudak yang datang ke kota tersebut melalui Kereta Bawah Tanah. "Saya adalah Sarahjameela, putri Mary Ellen, putri Sarah, putri Nancy, putri salah satu yang diculik dan diperbudak di Amerika," kata dia menjelaskan silsilah.
Namun Martin mengakui, sulit untuk mengetahui bagaimana Muslim Pittsburgh di masa awal ini mempraktikkan keimanan mereka. Apalagi tidak ada buku catatan tentang itu. Namun, buktinya ada di catatan kota awal dan penanda kuburan yang terdapat nama Muslim Afrika-Amerika. Selain itu juga ditemukan tergores di dinding kapal budak dari Middle Passage.