Citra Satelit Bongkar Banyaknya Militer Rusia di Sekitar Ukraina
Perluasan militer terlihat di beberapa lokasi di Belarus, Krimea, dan Rusia barat
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Lebih banyak bukti muncul bahwa Rusia mengerahkan militernya di sekitar Ukraina. Citra satelit baru mengungkapkan perluasan lebih dari kehadiran militer di beberapa lokasi di Belarus, Krimea, dan Rusia bagian barat.
Pasukan Rusia sebelumnya memang mengatakan pindah ke Belarus dalam dua pekan terakhir. Kementerian pertahanan Rusia dan Belarusia mengeklaim pengerahan itu dilakukan menjelang latihan besar bulan ini.
Citra satelit dikumpulkan dan dianalisis Maxar. Dalam catatan yang menyertainya, Maxar mengatakan, penyebaran itu mencerminkan peningkatan tingkat aktivitas dan kesiapan. Maxar dan penyedia citra satelit lainnya mengatakan mereka telah memperhatikan perluasan tempat pelatihan militer Rusia yang ada dan garnisun dalam jarak sekitar 150 mil dari perbatasan Ukraina selama beberapa bulan terakhir.
Sebelumnya, dalam banyak kasus, beberapa pasukan atau perumahan baru untuk personel tambahan diamati di dekat penempatan. Itu menunjukkan bahwa beberapa unit mungkin telah ditempatkan sebelumnya atau dikerahkan untuk kedepannya. Namun dalam beberapa waktu ini, hal itu sudah mulai berubah.
"Selama beberapa minggu terakhir, beberapa pengerahan militer baru yang signifikan telah diamati di Belarus," kata Maxar seperti dikutip laman CNN, Kamis (3/2/2022).
"Juga, tenda pasukan/tempat perlindungan untuk personel telah terlihat di hampir setiap lokasi penempatan di Belarus, Krimea, dan Rusia barat, yang menunjukkan bahwa unit tersebut sekarang disertai dengan pasukan dan telah meningkatkan tingkat kesiapan mereka secara keseluruhan," imbuh pernyataan Maxar.
Maxar membandingkan gambar dari September dan akhir Januari dari kamp militer yang sama di Novoozerne di Krimea. Gambar menunjukkan peningkatan aktivitas signifikan dengan area tenda yang didirikan. Beberapa berada dalam jarak beberapa mil dari perbatasan. Maxar mengatakan, gambar terbaru menunjukkan fase baru aktivitas Rusia.
Hal tersebut berarti kamp siap untuk menampung pasukan, meskipun tidak ada bukti pasukan tiba sampai sekarang. Maxar juga mencatat bahwa aktivitas pelatihan militer lokal (termasuk artileri tembakan langsung dan pelatihan manuver) telah diamati sedang berlangsung di berbagai area pelatihan.
Citra menunjukkan, kawah tumbukan di dua area pelatihan di Rusia: Pogonovo dan Persiaovsky. Persiaovsky berjarak sekitar 50 kilometer dari perbatasan Ukraina. Pogonovo berjarak sekitar 220 kilometer dari perbatasan.
Seorang analis pertahanan yang berfokus pada Rusia dan Belarus di Rochan Consulting, sebuah konsultan kedirgantaraan dan pertahanan, Konrad Muzyka meyakini, kini terdapat antara 74 dan 76 kelompok taktis batalyon Rusia (BTG) yang tersebar di sekitar Ukraina. Kelompok taktis batalyon biasanya terdiri dari sekitar 1.000 personel tentara, bersama dengan unit pendukung.
Muzyka mengatakan, sejak pekan pertama Januari, Rusia telah memindahkan pasukannya dari Distrik Militer Timur ke Rusia Barat dan Belarus. "Ukuran penyebaran ini signifikan, mungkin sebanyak 15-20 BTG," tulis Muzyka dalam sebuah catatan.
Dia juga mengatakan, Angkatan Darat Rusia mengerahkan unit yang mencakup rudal balistik jarak pendek Iskander ke Belarus dan bagian dari Rusia yang dekat dengan Ukraina. Dia menghitung setidaknya ada 48 peluncur di dekat Ukraina.
Kemampuan dan gerakan Rusia memang kerap dapat diamati, namun niat Kremlin jauh lebih sulit untuk dibaca. Pekan lalu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa invasi ke Ukraina pada Februari adalah kemungkinan yang berbeda. Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan bahwa sangat mungkin bahwa Presiden Putin akan menyerang Ukraina.
"Ada ancaman invasi yang nyata, tetapi kami tidak tahu apa yang akan terjadi," katanya kepada BBC pada 30 Januari. Kremlin secara konsisten membantah bahwa mereka memiliki rencana untuk menyerang Ukraina.
Namun pernyataan langsung Putin yang pertama kalinya mengenai krisis Ukraina selama hampir enam pekan, ia pada Selasa (1/2), menuduh Barat sengaja menciptakan skenario yang dirancang memancing Rusia berperang dan mengabaikan keprihatinan keamanan Rusia di Ukraina.
Putin tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur dari tuntutan keamanannya yang diajukan ke Barat. Sementara Barat mengatakan permintaan tersebut tidak masuk akal dan hanya alasan untuk menggelar invasi. Tuduhan ini dibantah Moskow.