Pemkab Ciamis Kembali Berlakukan PTM 50 Persen
PTM 50 persen diberlakukan di Ciamis.
REPUBLIKA.CO.ID,CIAMIS -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis memutuskan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah kembali dibatasi dengan jumlah siswa maksimal 50 persen dari kapasitas. Keputusan itu diambil setelah dalam beberapa waktu terakhir terdapat penambahan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Ciamis.
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, mengatakan, kondisi perkembangan Covid-19 di Kabupaten Ciamis saat ini sudah tidak kosong lagi seperti sebelumnya. Sebab, sejumlah kasus positif Covid-19 telah ditemukan di sejumlah kecamatan.
"Dari beberapa orang yang terkonfirmasi tersebut kami belum mengambil sampel apakah termasuk pada varian baru (omicron) atau bukan," kata dia melalui keterangan resmi, Jumat (4/2/2022).
Ia menjelaskan, saat ini terdapat 12 kasus aktif di Kabupaten Ciamis. Dari total kasus itu, sebanyak lima orang bergejala ringan dan tujuh orang lainnya tanpa gejala. Kasus positif Covid-19 terdapat di Kecamatan Sukadana satu kasus, Rancah dua kasus, Purwadadi satu kasus, Banjarsari tiga kasus, Cisaga dua kasus, Ciamis satu kasus, dan Panjalu dua kasus.
Dengan adanya peningkatan kasus Covid-19, Herdiat mengimbau agar masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat diminta tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat.
Herdiat juga memutuskan, pelaksanaan PTM di sekolah kembali dibatasi dengan jumlah siswa maksimal 50 persen dari kapasitas kelas. "Minggu depan pelaksanaanya akan dikurangi menjadi 50 persen, setelah kemarin dilaksanakan secara 100 persen. Itu sebagai antisipasi, mengingat terus berkembangnya kasus terkonfirmasi baik tingkat provinsi maupun nasional," ujar dia.
Herdiat juga mengajak masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19. Apalagi, saat ini Kabupaten Ciamis masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1.
"Agar kita tetap bertahan di level 1, sekurang-kurangnya untuk dosis kedua kita harus mencapai 70 persen. Karena itu, para kades dan camat harus gencarkan lagi vaksinasi tahap ke 2 untuk mencapai target," kata dia.