Mana yang Lebih Unggul, Olahraga Bersepeda atau Jalan Kaki?

Bersepeda-berjalan kaki ideal ideal untuk kebugaran, tapi ada beda soal bakar kalori.

Pixabay
Bersepeda (ilustrasi). Dibandingkan dengan berjalan kaki, ada keunggulan bersepeda dalam hal membakar kalori.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Olahraga bersepeda dan jalan kaki sama-sama ideal dilakukan untuk tetap bugar sekaligus cara menyenangkan untuk menikmati alam bebas. Kedua aktivitas tersebut memiliki manfaat tersendiri, tetapi apakah yang satu lebih baik dari yang lain?

Jawabannya bergantung pada kondisi tiap orang. Sebagian orang mungkin lebih sulit meluangkan waktu untuk bersepeda sepanjang hari kerja, terutama jika jarak rumah dan kantor cukup jauh. Sementara, jalan kaki bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Apabila seseorang hendak berolahraga sambil mencapai suatu tempat dengan cepat, bersepeda tentunya menjadi pilihan yang unggul daripada berjalan kaki. Namun, jika ditinjau dari biaya yang perlu dikeluarkan, jalan kaki yang lebih mengemuka karena gratis.

Bersepeda lebih mahal daripada berjalan karena perlu biaya untuk membeli sepeda, kecuali jika ada yang menghadiahkan secara cuma-cuma. Pesepeda juga perlu peralatan keselamatan lain yang relevan seperti helm. Begitu pula tas ransel untuk perjalanan jarak jauh.

Baik bersepeda maupun berjalan kaki sama-sama memiliki opsi dalam ruangan, yang memudahkan dilakukan selama pandemi Covid-19. Berjalan kaki bisa dilakoni di atas treadmill, begitu juga aktivitas bersepeda yang dapat dilakukan dengan sepeda statis.

Arthritis Foundation yang berbasis di Amerika Serikat merekomendasikan bersepeda statis sebagai latihan berdampak rendah untuk pasien dengan masalah sendi. Aktivitas itu disebut dapat meningkatkan produksi cairan sinovial yang membantu menghentikan gesekan pada tulang rawan sendi saat bergerak.

Baca Juga


Berjalan kaki juga sangat dianjurkan bagi orang yang memiliki kondisi tulang tertentu, seperti osteoporosis. Berjalan kaki cepat 10 menit per hari juga memicu peningkatan stamina, menyehatkan jantung, dan meningkatkan kualitas tidur.

Olahraga bersepeda maupun berjalan kaki telah dikaitkan dengan pengurangan risiko kematian dini. Studi Imperial College London dan University of Cambridge menemukan risiko kematian dini pesepeda 20 persen lebih rendah daripada orang yang bepergian dengan mobil.

Penurunan risiko pada pejalan kaki terpantau sebesar tujuh persen jika dibandingkan dengan pengendara mobil. Secara alami, berjalan dan bersepeda pun dapat meningkatkan suasana hati dan menjernihkan pikiran.

Dengan pertimbangan pembakaran kalori, bersepeda juaranya. Jumlah kalori yang terbakar sebenarnya sangat tergantung pada tinggi, berat, dan usia seseorang, namun pedoman umum dari Healthline memberikan gambaran versi moderat dari kedua latihan.

Berjalan kaki 30 menit dengan kecepatan enam kilometer per jam akan membakar 179 kalori. Jumlah itu lebih sedikit jika dibandingkan dengan bersepeda selama 30 menit. Pesepeda biasanya akan mengayuh dengan kecepatan 19 kilometer per jam dan membakar 285 kalori.

Sebenarnya, olahraga bukan hanya tentang pembakaran kalori, tapi aspek ini perlu diperhatikan jika seseorang memiliki tujuan menurunkan berat badan. Pakar kebugaran Penny Weston berpendapat jalan kaki dan bersepeda sama-sama baik, namun bersepeda mungkin merupakan pilihan yang lebih cocok apabila ingin menurunkan berat badan.

Meski begitu, Weston menekankan sebaiknya penurunan berat badan sebaiknya tidak menjadi tujuan satu-satunya seseorang berolahraga. Pasalnya, ada banyak manfaat fisik dan mental yang didapat dari olahraga, dikutip dari laman Metro, Sabtu (5/2/2022).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler