Allah SWT Tetap Bimbing Nabi Dawud Meski Dianugerahi Segudang Kelebihan
Nabi Dawud alaihissalam mempunyai sejumlah keutamaan
REPUBLIKA.CO.ID, —Allah SWT memberikan karunia kepada Nabi Dawud 'alahissalam, berupa suara yang indah. Selain itu sebagaimana digambarkan pada surat Shad ayat 18-20 bahwa Allah memberikan karunia pada Nabi Dawud sehingga gunung-gunung pun mengikuti tasbih Nabi Dawud.
Termasuk juga kemampuan Nabi Dawud menjinakan burung-burung yang mengikuti Nabi Dawud bertasbih. Allah SWT juga menjadikan Nabi Dawud sebagai seorang raja yang mendapat kepercayaan kuat dari rakyatnya. Serta hikmah atau ilmu dalam menyelesaikan persoalan.
Akan tetapi, menurut Ustadz Syahrullah, dosen tafsir Alquran Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, ada satu waktu Nabi Dawud diingatkan Allah SWT karena menilai sepihak terhadap suatu perselisihan.
Pada ayat 21-26 surat Shad, Alquran menceritakan tentang dua orang yang berselisih. Mufasir berbeda pendapat, ada yang menyebut itu adalah malaikat, namun ada yang berpendapat itu adalah manusia.
Keduanya memasuki istana Nabi Dawud namun tidak melalui pintu utama. Melainkan sembunyi-sembunyi memanjat tembok dan masuk ke mihrab (tempat ibadah) Nabi Dawud.
Kedatangan mereka pun membuat Nabi Dawud terkejut sekaligus khawatir. Mereka lalu meminta agar Nabi Dawud tidak takut akan kehadiran mereka.
Keduanya menjelaskan tentang maksud tujuan menemui Nabi Dawud. Yakni agar Nabi Dawud memutuskan secara adil dan benar atas perselisihan yang terjadi diantara kedua orang itu.
Salah satu di antara kedua orang itu menunjuk saudaranya, ia berkata bahwa saudara itu sudah memiliki sembilan puluh sembilan ekor kambing.
Sedang ia hanya memiliki satu ekor kambing. Ia mengatakan pada Nabi Dawud bahwa saudaranya itu lalu meminta satu ekor domba miliknya. Hingga dalam perdebatan ia pun kalah dan harus menyerahkan seekor kambingnya itu pada saudaranya.
Nabi Dawud langsung memutuskan bahwa saudaranya yang memiliki sembilan puluh sembilan kambing itu telah berbuat zalim. Akan tetapi setelah memberikan keputusan, Nabi Dawud tersadar bahwa dua orang itu merupakan ujian dari Allah.
Ustaz Syahrullah mengatakan bahwa Nabi Dawud tersadar karena ia menghukumi secara sepihak. Nabi Dawud telah menjatuhkan putusan sebelum mendengarkan keterangan dari pihak satunya.
Nabi Dawud pun memohon ampun kepada Allah atas kekeliruannya dalam menjatuhkan putusan. Allah pun mengampuninya dan Nabi Dawud diingatkan agar memberi keputusan dengan adil dan tidak mengikuti hawa nafsu yang dapat menyesatkan.
"Ini menunjukan bagaimana posisi nabi Dawud yang tinggi dan karunia yang Allah berikan. Kisah nabi Dawud ini menginspirasi nabi Muhammad sehingga menguatkan nabi menjalankan risalah," katanya.
Ustaz Syahrullah yang juga salah satu pengasuh Pesantren Baytul Quran ini mengatakan dalam al Qishah fi Alquran al Karim, Sayyid Tantowi juga memberikan kritikan kepada banyak mufasir yang menggambarkan bahwa Nabi Dawud itu memiliki kesenangan terhadap perempuan, bahkan yang telah dilamar oleh orang lain. Menurut Sayid Tantowi itu justru mencederai kemaksuman Nabi Dawud.