Presiden China Xi Jinping Temui Presiden Singapura Halimah Yacob

Keduanya membahas hubungan peningkatan kerja sama antarkedua negara.

AP Photo/Jae C. Hong
Presiden China Xi Jinping menghadiri pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing, Jumat (4/2/2022)
Rep: Fergi Nadira Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Presiden Singapura Halimah Yacob, Ahad 6/2/2022). Keduanya membahas berbagai hal termasuk penguatan kerja sama kedua negara. Halimah telah berada di Beijing awal pekan ini untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin pada Jumat (4/2) malam.

Seperti dikutip laman CGTN, dalam pertemuannya Xi menyoroti kemitraan kerja sama menyeluruh antara kedua negara. Dia mengatakan China dan Singapura telah menikmati rasa saling percaya strategis tingkat tinggi dan memperdalam kerja sama praktis sejak kunjungan kenegaraannya ke negara itu pada 2015.

Xi juga mengatakan kedua negara harus memperkuat pembicaraan dan kerja sama lagi untuk pemulihan pascapandemi, kemakmuran regional, dan memperdalam kerja sama dalam ekonomi hijau, ekonomi digital, kota pintar dan inovasi teknologi. Dia juga mengatakan untuk menyuntikkan dorongan baru bagi kerja sama bilateral.

Presiden Cina juga mendesak kedua negara bersama-sama mempromosikan integrasi ekonomi regional dengan menerapkan perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) secara efektif. Sementara itu Halimah mengaku merasa terhormat untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin, dan menyatakan penghargaan atas kekuatan pemersatu Beijing 2022.

Dia menegaskan hubungan bilateral antara kedua negara yang berdasar pada hubungan Singapura-China yang sangat kokoh. "Proyek-proyek, seperti Cina-Singapore Suzhou Industrial Park, Sino-Singapore Tianjin Eco-City dan China-Singapore (Chongqing) Demonstration Initiative on Strategic Connectivity, mewakili tingkat tinggi kerja sama Singapura-China," kata Halimah.

Halimah juga menyatakan kesiapan Singapura untuk memperdalam kerja sama bilateral di bidang-bidang termasuk pertumbuhan hijau dan ekonomi digital. Kedua negara diharapkan untuk bersama-sama mempromosikan integrasi regional, dan untuk memastikan hubungan dengan Cina tetap substantif dan berwawasan ke depan.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler