Sidebar

Warna Putih Kain Ihram Lambang Kesucian

Sunday, 13 Feb 2022 09:00 WIB
Warna Putih Kain Ihram Lambang Kesucian. Foto: Ilustrasi Kain Ihram

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Pakaian ihram disunahkan berwarna putih, selain itu tidak direkomendasikan. Menurut KH.A. Aziz, mengatakan pakaian warna putih, bagi orang yang sedang ihram, melambangkan kesucian dan kebersihan.

Baca Juga


"Keduanya nampak jelas dalam pakaian putih, apalagi bila ditambah pakaian tidak berjahit sama sekali," tulis KH.A. Aziz dalam bukunya 25 Rahasia Terdahsyat Haji Hingga Mabrur.

Semua memakai putih dan tidak berjahit, tanpa melihat warna kulit. Pakaian sederhana yang dikenakan oleh orang yang berhaji ini menunjukkan bahwa manusia sudah keluar dari perhiasan, kegemerlapan, serta kemegahan dunia fana.

Dalam kesederhaan itu seluruh jamaah haji berdiri tegak bermunajat kepada Tuhannya sehingga batas perbedaan antara raja, rakyat, amir, menteri, orang kaya dan orang miskin terhapus. Karena pada hakikatnya, di hadapan Allah semua manusia sama.

KH. A. Aziz mengatakan, sebagian orang yang hendak mendeskreditkan agama Islam berkata bahwa pakaian ihram itulah sebab utama berjangkitnya berbagai penyakit yang diderita oleh jama'ah haji. Menurut pendapat mereka kain ini tidak mampu dalam menghadapi udara dingin di musim dingin dan panasnya cuaca di musim panas.

"Namun, lepas dari pengetahuan mereka bahwa syari'at Islam sebetulnya tidak pernah mengharuskan siapa saja yang menunaikan haji untuk meninggalkan seluruh adat kebiasaannya," katanya.

Sebagai misal, jika membuka tutup kepala dikhawatirkan membawa bahaya, tidak apa-apa memakai payung untuk menutupi kepala asalkan siap memberi tebusan dengan hartanya. Tebusan ini dalam manasik haji dikenal Dam.

"Tentang tembusan ini banyak sekali hikmah yang terkandung didalamnya, salah satu yang paling utama yakni membantu kamu fakir miskin yang sengsara," katanya.

Dan bagi mereka terlewatkan pula kenyataan bahwa di dalam mengenakan pakaian ihram yang khusus ini ada beberapa manfaat seperti yang dikatakan sebagai dokter. Karena setiap manusia harus menyediakan diri bagi tubuhnya untuk mendapatkan udara bersih dan menyentuh oksigen secara langsung beberapa saat supaya tubuh bisa istirahat untuk mengembalikan kekuatan dan semangatnya.

"Dengan demikian, ia akan memperoleh kesehatan dan kesejahteraan," katanya.

Oleh karena itu bisa kita lihat bagaimana orang Eropa utara pada waktu tertentu pergi menuju ke gunung-gunung dan tepi tepi pantai dengan melepaskan pakaian kecuali yang menutupi aurat besarnya. Mereka tinggal di tempat itu dalam kondisi demikian selama beberapa hari untuk mengembalikan kekuatan yang sudah lenyap dari tubuhnya secara alami.

"Hikmah ini tidak aneh, tidak mengada-ngada dan tidak berlebihan, karena agama Islam tidak pernah memerintahkan suatu perintah kecuali di dalamnya terkandung berbagai kemaslahatan bagi kehidupan manusia dipandang dari segala aspek," katanya.

 

 

Berita terkait

Berita Lainnya