Sidebar

Keluarga Imigran Muslim Swedia Ajukan Protes Pemerintah Ambil Anak-Anak Mereka

Tuesday, 15 Feb 2022 13:32 WIB
Keluarga Imigran Muslim Swedia Ajukan Protes Pemerintah Ambil Anak-Anak Mereka. Foto: Pengungsi Suriah hidup dalam keadaan kumuh dan khawatir terjangkit virus corona. Ilustrasi.

IHRAM.CO.ID,STOCKHOLM -- Keluarga imigran Muslim di Swedia barat melakukan protes atas layanan sosial negara, Ahad (13/2). Mereka diduga secara tidak adil mengambil anak-anak dari rumah mereka.

Baca Juga


Sembari memegang foto anak-anak mereka, para pengunjuk rasa berkumpul di Lapangan Gustaf Adolf Torg Gothenburg dan meneriakkan slogan-slogan, seperti "Kembalikan anak-anak kami", "Anak-anak kami diambil dari kami, kami menjadi sasaran ketidakadilan" dan "Kami menginginkan keadilan".

Di sisi lain, Pejabat Swedia mengakui jika anak-anak telah dikeluarkan dari keluarga mereka, di bawah keadaan tertentu. Tetapi, pihaknya membantah tuduhan "penculikan" dan pelecehan terhadap anak-anak.

Kepala Partai Nuansa Swedia (Partiet Nyans), Mikail Yuksel, mengatakan dia mendukung protes tersebut dan bersimpati kepada keluarga yang anak-anaknya telah diambil dari keluarga, bahkan menyebutnya sebagai sebuah tragedi.

Yuksel mengatakan, banyak orang yang meminta bantuannya agar hak-hak mereka dilindungi dari layanan sosial negara. Meski menepis laporan media sosial yang mengatakan anak-anak Muslim diambil dan diberikan kepada keluarga Kristen dan menyebutnya sebagai “rumor”, ia tetap mengatakan diskriminasi berperan dalam proses tersebut.

"Alasan dinas sosial mengambil anak dari keluarga Swedia tidak sama dengan alasan mengambil anak dari keluarga Muslim dan imigran. Prasangka berat ikut bermain untuk keluarga Muslim dan imigran,” kata dia dikutip di Anadolu Agency, Selasa (15/2).

Lebih lanjut, ia mengatakan sebuah laporan telah disiapkan oleh Biro Diskriminasi negara, yang menunjukkan diskriminasi terhadap keluarga imigran yang anak-anaknya telah diambil.

Menteri Migrasi dan Integrasi Swedia, Anders Ygeman, mengatakan mereka sedang mendiskusikan masalah ini melalui dialog dengan LSM Muslim. Ia juga membantah laporan yang menyebut anak-anak Muslim di Swedia telah "diculik" dari keluarganya.

Adapun demonstrasi yang berlangsung hari itu merupakan bentuk tindaklanjut dari protes yang berlangsung minggu lalu, di depan parlemen di Stockholm. Kala itu, keluarga Muslim yang anak-anaknya telah diambil oleh layanan sosial menuduh mereka melakukan penganiayaan dan pelecehan.

Secara terpisah, kota Falkoping, Swedia barat mengumumkan mereka telah mengakhiri kontrak dengan sebuah perusahaan yang menyediakan penitipan anak dan bertanggung jawab untuk mengeluarkan anak-anak dari keluarga mereka.

Dalam sebuah pernyataan, Inspektorat Kesehatan dan Perawatan Swedia mengatakan mereka telah menemukan kekerasan dan dugaan pelecehan seksual yang terkait dengan pekerjaan perusahaan. Namun, Konsulat Jenderal Swedia di Istanbul, Turkiye, membantah klaim penganiayaan dan pelecehan anak-anak Muslim oleh layanan sosial, Kamis lalu.

“Kampanye rumor yang sangat agresif saat ini sedang berlangsung di berbagai media sosial, baik di Swedia maupun di luar negeri, menuduh layanan sosial Swedia menculik, memenjarakan dan mengeksploitasi anak-anak Muslim secara seksual. Informasi ini, tentu saja sangat menyesatkan dan satu-satunya tujuan adalah untuk menciptakan ketegangan dan menyebarkan ketidakpercayaan," katanya dalam sebuah pernyataan.

Masih dalam pernyataan yang sama, disampaikan kegiatan layanan sosial Swedia diatur terutama oleh Undang-Undang Layanan Sosial, yang didasarkan pada prinsip kesukarelaan. Namun, ketentuan pelengkap dalam Undang-Undang Perawatan Orang Muda memungkinkan dalam kasus-kasus tertentu untuk memutuskan sebuah tindakan, bahkan tanpa persetujuan. 

Sumber:

https://www.aa.com.tr/en/europe/muslim-immigrant-families-protest-against-swedish-agency-for-taking-their-children/2501850

Berita terkait

Berita Lainnya