Pameran The Little Prince di Paris Tampilkan Sisi Lain Pengarang

Novel The Little Prince termasuk karya sastra paling banyak diterjemahkan di dunia.

EPA
Edisi orisinal The Little Prince dengan tulisan tangan pengarangnya, Antoine de Saint Exupery, dipamerkan di
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah pameran naskah bertajuk "A la rencontre du Petit Prince" digelar untuk menampilkan karya pengarang The Little Prince, Antoine de Saint-Exupery. Lusinan gambar yang dibuat pengarang itu tampak menonjolkan sisi lain bakatnya sebagai ilustrator.


Naskah asli Le Petit Prince atau The Little Prince dimiliki oleh The Morgan Library & Museum di New York, Amerika Serikat. Saint-Exupery menulis novel itu di Amerika pada 1942.

Novel The Little Prince termasuk salah satu karya sastra yang paling banyak diterjemahkan di dunia. Pameran ini diselenggarakan di Musee des Arts Decoratifs di Paris, Prancis.

Pameran juga menampilkan ilustrasi cat air dan gambar lain. Salah satunya ialah surat yang menunjukkan bahwa Saint-Exupery adalah seorang seniman grafis yang produktif.

"Sungguh menyentuh melihat bagaimana Saint-Exupery perlu menggambar untuk mengekspresikan dirinya. Dia dikenal sebagai penulis dan penerbang, tapi di sini kami juga menemukan dia sebagai ilustrator," kata kurator Paris Museum of Decorative Arts, Anne Monier Vanryb, dikutip Reuters pada Kamis (17/2/2022).

Gambar yang dipamerkan termasuk sketsa yang menunjukkan tokoh pangeran kecil tengah bersama anjing, parkit, dan siput. Bukan karakter rubah, seperti yang ditampilkan dalam versi final cerita dan gambar yang saat ini dikenal.

Surat kepada ibunya menunjukkan bahwa Saint-Exupery meminta pendapatnya mengenai gambar yang ia buat. Pengarang itu mengungkapkan keraguan diri tentang apakah gambarnya cukup baik.

"Saint-Exupery sangat bangga dengan fakta bahwa halaman judul buku menyebutkan bahwa itu dengan gambar oleh penulis, karena dia merasa itu adalah pencapaian nyata untuk berhasil menggambarkannya sendiri," kata Monier Vanryb.

Novel pendek ini pertama kali diterbitkan di Prancis pada 1946, setelah kematian Saint-Exupery pada tahun 1944. Pesawatnya menghilang selama misi pengintaian militer di Mediterania.

Lebih dari 600 karya seni kreasi penulis, desainer, dan penerbang asal Prancis Antoine de Saint Exupery dipamerikan di Musee des Art Decoratifs de Paris, di Paris, Prancis, 16 Februari 2022. Termasuk ilustrasinya untuk The Little Prince. - (EPA)

Pameran ini menampilkan lusinan edisi The Little Prince dalam bahasa asing, termasuk terjemahan terbaru dalam bahasa Rapa Nui di Pulau Paskah. Monier Vanryb menyebutkan hingga kini terhitung telah ada 498 terjemahan karya Saint-Exupery itu.

"Ditulis selama Perang Dunia II, dalam konteks yang sangat suram, 'The Little Prince' membawa pesan humanisme dan harapan, itu adalah sesuatu yang kita semua dapat identifikasi," katanya.

sumber : Antara, Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler