Sidebar

Indonesia Pelajari Dokumen Hasil Penelitian untuk Maknai Permintaan Maaf Belanda

Saturday, 19 Feb 2022 16:53 WIB
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah. Indonesia Pelajari Dokumen Hasil Penelitian untuk Maknai Permintaan Maaf Belanda

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia sedang mempelajari dokumen-dokumen hasil penelitian sejarah perang kemerdekaan Indonesia untuk dapat memaknai dengan benar permintaan maaf yang disampaikan oleh Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.

Baca Juga


"Kami tengah mempelajari dokumen tersebut agar bisa memaknai secara utuh statement (pernyataan) yang disampaikan PM Rutte tersebut," kata Jubir Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah dalam pernyataan melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Sabtu (19/2/2022).

Dia mengatakan Pemerintah Indonesia mengikuti secara saksama publikasi hasil penelitian sejarah Kemerdekaan, Dekolonisasi, Kekerasan dan Perang di Indonesia 1945-1950. Studi tersebut dilakukan oleh tiga lembaga peneliti Belanda, yakni KITLV, NIMH dan NIOD serta beberapa peneliti Indonesia.

Sebelumnya, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada Kamis (17/2/2022) meminta maaf kepada Indonesia atas penggunaan kekerasan oleh militer Belanda selama masa Perang Kemerdekaan 1945-1949. Permintaan maaf itu disampaikan Rutte pada konferensi pers di Brussels, ibu kota Belgia.

Rutte mengatakan pemerintahnya mengakui seluruh temuan yang dihasilkan sebuah tinjauan sejarah yang sangat penting itu. Menurut studi tersebut, Belanda melakukan kekerasan secara sistematik, melampaui batas, dan tidak etis dalam upayanya mengambil kembali kendali atas Indonesia, bekas jajahannya, pasca-Perang Dunia II.

Berita terkait

Berita Lainnya