Pertamina Zona 4 Tajak Tiga Sumur Pengembangan Produksi 540 BOPD
Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera Zona 4 sebagai KKKS di wilayah Sumbagsel optimis dapat mencapai target produksi tahun 2022.
KAKI BUKIT, Prabumulih – Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera Zona 4 (Pertaminan Zona 4) salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang ada di Sumatera Selatan (Sumsel) berhasil tajak tiga sumur baru di daerah ini.
Dalam keterangan resminya, Andi Arie P Kepala Departemen Humas SKK Migas Perwakilan Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) mengatakan, “Setelah berhasil mencatatkan penambahan produksi minyak sebesar 709 barrel oil per day dari sumur KRG-PA1, Pertamina Zona 4 kembali tajak tiga sumur pengembangan, yaitu TMB-PA, KRG-PA2 dan PMN-E.”
Menurut Andi Arie yang didampingi Yudy Nugraha Senior Manager Relations Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera, Senin (21/2), “Tiga sumur tersebut ditajak pada Februari 2022.”
Sumur TMB-PA ditajak pada 16 Februari 2022 menggunakan rig PDSI #20.2/EMSCOD2-M dengan estimasi waktu selama 50 hari dan diproyeksikan menambah produksi minyak sebesar 250 BOPD (barrel oil per day). Pada hari sama, sumur KRG-PA2 juga ditajak menggunakan rig PDSI #32.2/N80UE-E dengan estimasi waktu 44 hari dan diproyeksikan menambah produksi minyak sebesar 140 BOPD.
“Lalu pada tanggal 18 Februari 2022 Pertamina Zona 4 melanjutkan tajak pengeboran sumur PMN-E menggunakan rig PDSI #39.3/D1500-E/PDSI dengan estimasi waktu 32 hari dan target produksi minyak 150 BOPD dan gas 2 million standard cubic feet per day (MMSCFD),” ujarnya.
Menurut Yudy Nugraha, Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera Zona 4 sebagai KKKS di wilayah Sumbagsel optimis dapat mencapai target produksi tahun 2022.
Lokasi tiga sumur pengembangan tersebut berada di dua wilayah administrasi, Kabupaten Muara Enim dan Kota Prabumulih. Rencana pengeboran yang sebelumnya telah dikoordinasikan dengan pemerintah kabupaten/kota setempat ini, mendapat dukungan positif.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Prabumulih Matnur Latif telah menyampaikan dukungan dan harapan agar pengeboran kali ini berjalan lancar dan berhasil menambah produksi migas Pertamina. “Dengan meningkatnya produksi akan juga meningkatkan pendapatan daerah melalui mekanisme dana bagi hasil migas, dan memberikan multiplier effect khususnya bagi masyarakat Prabumulih,” katanya.
Sementara itu General Manager Pertamina Zona 4 Agus Amperianto menjelaskan, langkah agresif KKKS Pertamina Zona 4 tersebut bukan tanpa alasan, untuk memenuhi target produksi migas Pertamina Zona 4, yaitu minyak 23.700 BOPD dan gas 498 MMSCFD sehingga diperlukan strategi jangka pendek dan menengah yang terencana dengan baik.
“Pertamina Zona 4 telah menyusun rencana kerja sumur yang cukup masif dengan timeline yang sangat padat, antara lain 41 sumur pengembangan dan 4 sumur eksplorasi, lalu ada 41 sumur workover, serta melakukan well services-well intervention sebanyak 934 sumur. Target produksi tahun ini dituntut lebih tinggi dari realisasi tahun 2021,” katanya.
Program kerja yang masif dan agresif dari Pertamina Zona 4 menurut Agus merupakan salah satu strategi sebagai upaya meningkatkan produksi migas KKKS Pertamina Zona 4. “Implementasi ini sejalan dengan semangat SUMATERA (SUstainable, MAssive, To grow, Efficient, Resilient, Aggressive) yang digadang oleh KKKS Pertamina Hulu Rokan (PHR) – Regional Sumatera,” ujarnya.
“Upaya yang dilakukan Pertamina Zona 4 diantaranya meningkatkan kinerja operasi, mengoptimalkan lapangan produksi eksisting, melanjutkan program kerja eksplorasi, transformasi resources to production, serta memanfaatkan teknologi untuk implementasi enhanced oil recovery atatu EOR,” kata General Manager Pertamina Zona 4 Agus Amperianto.
Ditempat terpisah Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Anggono Mahendrawan menyampaikan bahwa SKK Migas dan KKKS akan terus melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan produksi migas di wilayah Sumatera Bagian Selatan khususnya.
“Upaya ini dilakukan juga untuk mencapai bersama target produksi nasional dengan harapan ke depan ketahanan energi nasional dapat kita jaga bersama,” kata Anggono.
Hingga awal Februari 2022 data Sistem Operasi Terpadu (SOT) SKK Migas year-to-date menunjukkan produksi minyak berada di angka 23.417 BOPD atau sekitar 99 persen dari target. Sedangkan produksi gas di angka 517,52 MMSCFD atau sekitar 104 persen dari target.
Produksi ini ditopang oleh tujuh lapangan yang dioperasikan sendiri yaitu Prabumulih, Limau, Pendopo, Adera, Ramba, Ogan Komering, dan Raja Tempirai. Di samping itu, produksi juga disokong oleh dua wilayah kerja non-operator yaitu Corridor dan Unitisasi Suban, serta sepuluh Kerja Sama Operasi (KSO). (maspril aries)