744 Warga Bantul Terkonfirmasi Positif Covid-19 dalam Sehari
Dinas Kesehatan terus melakukan percepatan vaksinasi.
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat sebanyak 744 warga terkonfirmasi positif Covid-19 dalam sehari. Ini jadi kasus harian tertinggi selama gelombang tiga akibat varian Omicron.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan Covid-19 Bantul, tambahan kasus baru itu terbanyak dari Kecamatan Banguntapan 84 orang, dan Pandak juga 84 orang, kemudian Bantul 82 orang.
Meski demikian, penambahan kasus baru hari ini disertai dengan kasus konfirmasi covid di Bantul yang sembuh sejumlah 196 orang, tertinggi dari Bantul 71 orang, disusul Sewon 41 orang, kemudian Pundong 21 orang.
Untuk kasus konfirmasi covid yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir tercatat empat orang, dari Kasihan dua orang, Bantul satu orang, dan Piyungan juga satu orang.
Dengan perkembangan kasus harian itu, maka total kasus positif covid di Bantul secara kumulatif sejak awal pandemi hingga kini sebanyak 63.158 orang, dengan angka kesembuhan 56.842 orang, sementara kasus meninggal totalnya tercatat 1.589 orang.
Sehingga jumlah kasus aktif covid atau pasien yang menjalani isolasi maupun karantina di shelter dan rumah sakit wilayah Bantul tercatat 4.727 orang, naik signifikan dibanding sebelumnya (22/2) yang tercatat 4.183 orang.
Disebutkan pula, kasus covid isolasi tersebar di semua 17 kecamatan se-Bantul dengan tiga kecamatan kasus tertinggi yaitu Banguntapan 729 orang, Sewon 587 orang, Kasihan 489 orang, dan Bantul juga 489 orang.
Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, menghadapi peningkatan kasus covid gelombang tiga, pemkab melalui Dinas Kesehatan terus melakukan percepatan vaksinasi, selain itu juga mengajak masyarakat lebih ketat dalam protokol kesehatan.
"Mari bersama kita putus penyebaran covid dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas," katanya.