Timeline Konflik Rusia-Ukraina: Dimulai Sejak Musim Semi Tahun Lalu
Invasi dimulai ketika Rusia mengirimkan pasukan ke perbatasan Ukraina pada 2021.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasukan Rusia menembakan rudal ke beberapa kota di Ukraina dan tiba di pinggir pantai selatan negara itu. Pengerahan pasukan dilakukan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memberi wewenang pada apa yang disebut operasi militer khusus di Ukraina timur.
Invasi Rusia ke Ukraina dimulai ketika Rusia mengirimkan pasukan ke perbatasan Ukraina pada musim semi 2021 lalu.
Berikut lini masa awal mula invasi Rusia ke Ukraina
Oktober 2021: Ukraina menggunakan drone Bayraktar TB2 yang dibeli dari Turki pertama kalinya di timur Ukraina, hal ini membuat marah Rusia.
Musim Gugur 2021: Rusia kembali memindahkan banyak pasukannya ke dekat Ukraina.
7 Desember 2021: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mulai memperingatkan akan memberikan sanksi bila Rusia menginvasi Ukraina.
17 Desember 2021: Rusia mengirimkan permintaan jaminan keamanan yang menuntut Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menghentikan aktivitas militer di Ukraina dan Eropa Timur.
14 Januari 2022: Serangan siber yang memperingatkan warga Ukraina "untuk takut dan mengharapkan yang terburuk" merusak situs pemerintah Ukraina.
17 Januari: Pasukan Rusia mulai tiba di Belarusia yang berbatasan dengan utara Ukraina, untuk latihan militer.
24 Januari: NATO mempersiapkan dan memperkuat pasukan di Eropa timur dengan lebih banyak kapal dan pesawat jet.
26 Januari: Washington mengirimkan respon tertulis atas permintaan jaminan keamanan Rusia. AS mengulang komitmennya pada kebijakan "pintu terbuka" NATO sementara menawarkan diskusi "pragmatis" atas kekhawatiran Moskow.
28 Januari: Putin mengatakan kekhawatiran keamanan utama Rusia tidak dibahas.
2 Februari: AS mengatakan akan mengirimkan 3.000 pasukan tambahan ke Polandia dan Rumania untuk membantu melindungi sekutu-sekutu NATO di Eropa timur dari dampak krisis Ukraina.
4 Februari: Putin berhasil mendapatkan dukungan Chna saat menghadiri Olimpiade Musim Dingin Beijing. Cina turut meminta NATO untuk tidak mengizinkan Ukraina menjadi negara anggotanya.
7 Februari: Presiden Prancis Emmanuel Macron melihat secercah harapan krisis dapat diselesaikan melalui jalur diplomasi setelah ia bertemu dengan Putin di Kremlin. Kemudian Macron berkunjung ke Kiev dan memuji "ketenangan" Zelenskiy dan rakyat Ukraina.
9 Februari: Biden mengatakan "peristiwa dapat berubah gila dengan cepat." Sementara Departemen Luar Negeri AS menyarankan warga AS untuk segera meninggalkan Ukraina. Negara-negara lain juga menyarankan hal yang sama pada warga negaranya.
14 Februari: Zelenskiy meminta rakyat Ukraina untuk mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu nasional pada 16 Februari, media Barat melaporkan Rusia akan menyerang pada tanggal tersebut.
15 Februari: Rusia mengatakan beberapa pasukannya kembali ke pangkalan mereka setelah latihan di Ukraina. Moskow juga mengejek peringatan Barat tentang kemungkinan invasi. Parlemen Rusia meminta Putin mengakui dua daerah yang memisahkan diri dari timur Ukraina.
18 Februari: Duta Besar AS untuk Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa Michael Carpenter mengatakan mungkin Rusia akan mengerahkan sekitar 169 hingga 190 ribu pasukan di dalam dan dekat Ukraina.
19 Februari: Pasukan strategis nuklir Rusia menggelar latihan yang diawasi langsung oleh Putin.
21 Februari: Macron mengatakan Biden dan Putin sudah menyetujui prinsip pertemuan mereka mengenai Ukraina.
Dalam pidato yang disiarkan televisi Putin mengatakan Ukraina bagian integral sejarah Rusia, tidak pernah memiliki sejarah kenegaran sendiri, dikelola oleh kekuatan asing dan merupakan rezim boneka. Putin menandatangani kesepakatan yang mengakui kemerdekaan dua daerah di timur Ukraina dan mengerahkan pasukan Rusia ke sana.
22 Februari: AS, Inggris, dan sekutu-sekutu mereka memberlakukan sanksi pada anggota parlemen, bank Rusia dan aset-aset Rusia lainnya. Jerman menunda meresmikan proyek Nord Stream 2.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Putin meminta Ukraina melucuti militernya. Ukraina telah melanggar Perjanjian Minsk.
23 Februari: Separatis pro-Rusia di Ukraina timur meminta bantuan Putin untuk bertempur melawan pasukan pemerintah Ukraina.
24 Februari: Putin memberi wewenang untuk "operasi militer khusus" ke Ukraina timur dan meminta pasukan Ukraina meletakan senjata. Pasukan Rusia mulai melancarkan tembakan rudal dan artileri ke pasukan dan pangkalan Ukraina, serta menyerang kota-kota besar.