UEA dan Malaysia Minta Pedagang Tarik Susu Formula Berbahaya
IHRAM.CO.ID,ABU DHABI — Kementerian Kesehatan dan Pencegahan (MOHAP) Uni Emirat Arab menarik kelompok susu bayi “Similac Human Milk Fortifer Alimentum dan EleCare”, dari pasaran. Kedua jenis susu tersebut diduga telah terkontaminasi bakteri berbahaya berdasarkan temuan sebuah laboratorium di Amerika.
Dilansir dari Gulf Today, Jumat (26/2), Kementerian memerintahkan produsen untuk menarik merek susu tersebut dari pasar dan meminta apotek untuk berhenti mengeluarkannya. Kementerian juga telah mengirimkan surat edaran kepada semua fasilitas kesehatan dan praktisi layanan kesehatan primer.
Produsen susu secara preemptif menarik sejumlah batch susu tersebut, setelah menerima empat keluhan dari konsumen yang menyatakan bahwa produk tersebut mungkin terkontaminasi Salmonella dan bakteri Chronobacter.
Menurut kementerian, kedua jenis susu formula ini disebutkan dalam pengaduan diproduksi di pabrik Abbott Sturgis Nutrition di Michigan, yang diperiksa, dan ditemukan bahwa itu terkontaminasi dengan bakteri Cronobacter sakazakii. Perusahaan menegaskan bahwa produk lain tidak terkontaminasi.
Dilansir dari NST, Pemerintah Malaysia juga telah mengintruksikan penarikan kedua jenis susu tersebut. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Kesehatan Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah, berdasarkan informasi yang diberikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.
“Kementerian Kesehatan telah memberlakukan perintah penolakan otomatis di semua entri kedatangan internasional terhadap barang-barang ini," kata Abdullah dalam sebuah pernyataan hari ini.
Dia mengatakan Abbott Laboratories (M) Sdn Bhd mengkonfirmasi bahwa perusahaan telah menarik produk dari pasar lokal.
“Ini juga telah menginformasikan pengecer, distributor, dan institusi yang membeli produk ini untuk berhenti menjualnya,” kata dia.
Dia juga meminta semua pedagang baik offline maupun online harus segera menghentikan penjualan kedua merek susu tersebut, serta menghubungi dinas kesehatan kabupaten masing-masing.
“Orang tua dan wali disarankan untuk memeriksa kode batch, berhenti menggunakan formula yang terpengaruh, memantau bayi mereka dan mencari pengobatan jika mereka menunjukkan gejala,” katanya.
Penyelidikan yang dilakukan oleh Divisi Keamanan dan Kualitas Makanan Kementerian Kesehatan menemukan bahwa produk-produk ini adalah Alimentum (400g) dan Human Milk Fortifier (0.9gx50) sachet.
Produk yang terkena dampak adalah dengan nomor batch dimulai dengan 22 hingga 37; barcode pada wadah berisi K8, SH atau Z2; dan tanggal kedaluwarsa pada 1 April atau lebih baru.
Meskipun Cronobacter sakazakii dan Salmonella tidak dapat tumbuh dalam susu formula bubuk, bakteri tersebut dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama dan menimbulkan risiko potensial pada rehidrasi.
Dalam kasus yang jarang terjadi, Cronobacter dapat menyebabkan infeksi parah seperti sepsis atau meningitis. Gejala umum yang dialami bayi adalah demam, kehilangan nafsu makan, dan lesu.
Sumber:
https://www.gulftoday.ae/news/2022/02/25/infant-milk-banned-for-being-prone-to-bacteria