Libur Panjang, Wisatawan di Bantul Diminta Patuhi Prokes
Hari ini dilaporkan penambahan kasus positif sebanyak 1.253 kasus.
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Libur panjang akhir pekan di pengujung Februari 2022 ini, kunjungan wisatawan ke kawasan Parangtritis, Kabupaten Bantul meningkat. Wisatawan pun diminta untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19.
Pasalnya, saat ini kasus terkonfirmasi positif Covid-19 masih menunjukkan kenaikan di DIY. Bahkan, kasus yang dilaporkan per harinya masih di atas seribu kasus.
"Kita tetap berusaha bahwa di DIY termasuk di Bantul ini kan kasus Covid-19 relatif tinggi, tapi mudah-mudahan (kenaikan kasus) ini bukan dari aktivitas kegiatan pariwisata," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo kepada Republika, Senin (28/2).
Kwintarto menyebut, pihaknya siap menerima kunjungan wisatawan dari luar daerah. Namun, wisatawan yang masuk ke destinasi yang ada di Bantul harus mematuhi aturan sesuai dengan PPKM level 3 yang berlaku saat ini di DIY.
"Secara prinsip untuk kegiatan pariwisata selama memenuhi prokes, Bantul masih siap untuk menerima wisatawan dari daerah luar. Dengan catatan juga bahwa ketika berangkat yakini bahwa secara fisik tidak ada kendala, sehingga datang dalam keadaan sehat dan pulang dalam keadaan sehat," ujarnya.
Pihaknya bersama stakeholder terkait juga melakukan pengawasan yang ketat terhadap wisatawan yang masuk ke destinasi wisata. Jika ditemukan pelanggaran, pihaknya tidak memberlakukan sanksi.
Namun, dilakukan upaya persuasif terutama terkait prokes. Bahkan, di Pantai Parangtritis juga diaktifkan posko untuk mengawasi wisatawan.
"Posko tetap kita aktifkan khususnya di Parangtritis, sehingga sekalipun kalau sudah di lokasi kalau ada kerumunan dan pelanggaran (tidak pakai) masker dan sebagainya, tetap ada yang mengingatkan. Tapi sebatas lebih kepada bentuk imbauan, ajakan dan warning," jelas Kwintarto.
"Karena antara jumlah petugas antara luasan pantai dan jumlah wisatawan memang sangat jauh (berbeda), sehingga memang tidak bisa mengawasi (wisatawan) setiap saat dan di setiap titik," katanya menambahkan.
Sementara itu, berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 DIY, pada 28 Februari ini dilaporkan penambahan kasus positif sebanyak 1.253 kasus. Seluruh kasus baru itu disumbang oleh lima kabupaten/kota se-DIY.
Tertinggi disumbang Kabupaten Bantul yakni 446 kasus, disusul Kota Yogyakarta menyumbang 358. Kabupaten Sleman menyumbang 322 kasus, Kabupaten Kulon Progo menyumbang 91 kasus dan Kabupaten Gunungkidul menyumbang 36 kasus.
"Kasus baru positif yang dilaporkan hari ini merupakan hasil pemeriksaan dari 12.231 orang di DIY," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 DIY, Berty Murtiningsih, Senin (28/2).
Total kasus positif di DIY pun menjadi 191.589 kasus. Sehingga, positive rate saat ini tercatat di angka 10,24 persen. "Kasus aktif di DIY saat ini sebanyak 28.216 kasus," ujar Berty.
Lebih lanjut, kesembuhan Covid-19 juga bertambah sebanyak 622 kasus dengan total menjadi 157.988 kasus. Untuk persentase kesembuhan sendiri saat ini mencapai 82,46 persen.
Berty menjelaskan, ratusan kasus sembuh yang dilaporkan hari ini tersebar di seluruh kabupaten/kota. Tertinggi dilaporkan di Kota Yogyakarta sebanyak 327 kasus, 99 kasus di Bantul, 96 kasus di Sleman, 57 kasus di Kulon Progo dan 43 kasus di Gunungkidul.
Tidak hanya itu, kematian Covid-19 juga bertambah 15 kasus. Secara kumulatif, total kasus meninggal dunia di DIY sudah mencapai 5.385 kasus.
Rincian tambahan kasus meninggal tersebut yakni tujuh warga Sleman, tiga warga Gunungkidul, dua warga Kota Yogyakarta, dua warga Kulonprogo dan satu warga Bantul.
"Persentase kematian Covid-19 di DIY ada di angka 2,81 persen," jelas Berty.
Sementara itu, keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di DIY tercatat sebesar 36,28 persen untuk bed critical. Total bed critical yang disiapkan yakni 215 bed dan yang digunakan untuk penanganan Covid-19 78 bed.
BOR untuk bed non critical di DIY tercatat 57,37 persen. Total bed non critical yang disediakan yakni 1.717 bed dan yang saat ini tengah digunakan untuk penanganan Covid-19 sebanyak 985 bed.