Peluk Anak 20 Detik 8 Kali Sehari, Ini Manfaatnya Bagi Buah Hati dan Ayah-Ibu

Bangun bonding dengan anak dengan memeluknya.

Republika/Wihdan
Ilustrasi Ibu dan anak. Bonding dengan anak bisa dilakukan dengan memeluknya selama 20 detik sebanyak delapan kali sehari.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog menganjurkan para orang tua untuk membangun ikatan emosional (bonding). Salah satunya dengan berpelukan dengan anak delapan kali sehari selama 20 detik untuk membantu stimulus anak.

Baca Juga


"Sentuhan ini memang sakti banget. Karena ketika ada sentuhan kasih sayang, itu mengeluarkan hormon yang namanya oksitosin," kata Vera Itabiliana Hadiwidjojo selaku psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia saat diskusi daring, Rabu (2/3/2022).

Hormon ini menunjang rasa nyaman, aman, dan merasa dekat dengan orang tua. Selain itu, penelitian juga mengungkap, bonding dengan anak membantunya untuk menjadi anak yang tangguh.

"Jadi karena dia merasa terlindungi, dia gampang bangkit lagi," ujarnya.

Vera juga menjelaskan, dengan meningkatkan frekuensi sentuhan dengan anak, hal ini pun dapat berpengaruh terhadap perkembangan sosial dan kepribadian anak. Misalnya, dapat menjadikannya lebih percaya diri, mudah dalam bergaul, dan mandiri.

"Dengan bonding, dengan dekat, frekuensi anak menerima sentuhan juga tinggi dari orang tuanya, ini juga berpengaruh pada perkembangan sosial dan kepribadiannya anak. Ketika dia merasa nyaman, merasa orang-orang di sekitar dia menerima, menyayangi dia, dekat dengan dia, dia juga jadinya cukup percaya diri bahwa 'Saya baik-baik saja'," kata Vera.

Anak yang memiliki perlekatan yang baik dengan ayah dan ibunya dapat tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan mandiri. Dalam pergaulan pun dia mudah membawa diri, tidak kaku dan malu saat berinteraksi dengan orang.

"Termasuk dia juga bisa minta bantuan jika dia butuh. Karena dia percaya bahwa lingkungan melindungi dia, membuat aman," sambungnya.

Sebaliknya, jika anak yang tidak mendapatkan bonding dari orang tuanya justru bisa menjadi anak yang memandang dirinya buruk. Jika hal itu terjadi, anak tersebut akan merasa dirinya tidak bisa melakukan apa pun, bergantung pada orang lain, clingy, tidak mandiri, gelisah, sulit beradaptasi, dan memiliki trust issue.

Bahkan, hal ini juga akan memengaruhi sang anak saat sudah dewasa dan menjadi orang tua. Hal ini dapat menjadikannya orang tua yang sulit belajar tentang hubungan antara orang tua dan anak yang semestinya.

"Ini juga akan menentukan dia saat menjadi orang tua. Akan sulit ketika misalnya dia dari kecil tidak menerima bonding sama orang tuanya, nggak ada ikatan emosional, sehingga anak ini nggak belajar bagaimana hubungan antara orang tua dan anak yang semestinya," ujar Vera.

Lebih lanjut, Vera juga berpesan kepada pasangan orang tua untuk tidak melakukan sentuhan dengan anak saja. Namun, hal ini juga berlaku antarorang tua. Sebab, dengan melakukan sentuhan, hal ini juga dapat menimbulkan hormon oksitosin sehingga bisa membantu menurunkan stres.

"Ini juga berlaku timbal balik ya. Jangan dipikir ketika bonding itu manfaatnya hanya untuk anak. Tapi buat kita pun sama," jelasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler