Libur Nyepi, Jalur Puncak Ramai Lancar
Kendaraan menuju sejumlah tempat wisata di kawasan Cipanas.
REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Jalur Puncak-Cianjur, Jawa Barat saat libur Nyepi terpantau ramai lancar, Kamis (3/3/2022). Tidak terlihat antrean kendaraan, namun puluhan petugas disiagakan di titik rawan macet.
Mereka berjaga guna mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas. Pantauan Antara, sejak pagi hingga petang, volume kendaraan yang melintas di sepanjang jalur Puncak-Cianjur mengalami peningkatan.
Lalu lintas didominasi kendaraan dari luar kota bernomor polisi (nopol) ganjil dengan tujuan sejumlah tempat wisata di kawasan Cipanas. Tidak terlihat antrean panjang kendaraan seperti libur panjang akhir pekan beberapa hari yang lalu.
Meningkatnya angka kunjungan saat libur Nyepi terlihat di tempat wisata yang ada mulai dari Savilage-Puncak, Kebun Raya Cibodas, dan Taman Bunga Nusantara. Ratusan kendaraan terlihat di area parkir, mulai dari kendaraan pribadi hingga bus pariwisata.
Area parkir rumah makan dan hotel dipadati kendaraan bernopol luar kota. "Kalau volume kendaraan yang melintas cukup padat, namun tidak sampai menyebabkan macet seperti libur panjang pekan lalu. Arus dari kedua arah lancar, hanya tersendat di jalan menuju tempat wisata seperti Puncak, Pertigaan Cibodas dan Hanjawar," kata Kasatlantas Polres Cianjur AKP Mangku Anom.
Ia mengatakan, puluhan petugas disiagakan di sejumlah titik rawan macet di kawasan Puncak-Cipanas sebagai upaya antisipasi terjadinya lonjakan arus, terutama saat tempat wisata mulai tutup. "Rekayasa arus akan dilakukan, namun sifatnya situasional. Kami akan berkoordinasi dengan Polres Bogor sebelum melakukan sistem satu arah," katanya.
Staf humas Kebun Raya Cibodas, Heri, mengatakan meski terlihat peningkatan kunjungan saat libur Hari Raya Nyepi, namun tidak setinggi libur sebelumnya. Wisatawan yang datang sejak pagi hingga sore didominasi dari Jabodetabek.
Hal itu terlihat dari nopol kendaraan. "Tingkat kunjungan masih tinggi, namun tidak setinggi minggu sebelumnya yang mencapai belasan ribu orang. Kami masih tetap menerapkan prokes ketat dan wisatawan yang datang wajib menujukan scan barcode di aplikasi Pedulilindungi. Untuk jumlah masih dibatasi 50 persen dari kapasitas," katanya.