Pengadilan Tokyo Hukum Mantan Bos Nissan 6 Bulan Akibat Sembunyikan Gaji Carlos Ghosn

Mantan CEO Nissan-Renault Carlos Ghosn telah melarikan diri dari Jepang ke Lebanon.

EPA-EFE/Zhang Xiaoyu / POOL
Greg Kelly, mantan eksekutif produsen mobil Nissan Jepang, berjalan ke Pengadilan Distrik Tokyo di Tokyo, Jepang, 3 Maret 2022. Kelly diadili karena diduga membantu mantan CEO Nissan Carlos Ghosn menyembunyikan gajinya sebesar 80 juta dolar AS.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengadilan Tokyo pada Kamis (3/3/2022) menjatuhkan hukuman percobaan selama enam bulan kepada mantan eksekutif Nissan Motor, Greg Kelly. Dia terbukti  membantu menyembunyikan gaji mantan CEO Nissan-Renault Carlos Ghosn selama delapan tahun.

Baca Juga


"Pengadilan menemukan adanya remunerasi yang belum dibayar dan kegagalan untuk mengungkapkan "jumlah keseluruhan" juga pelaporan "palsu"", kata Hakim Ketua Pengadilan Tokyo kepada Greg Kelly di persidangan, dilansir Reuters pada Kamis (3/3/2022).

Hakim juga menyalahkan Toshiaki Ohnuma, seorang pejabat yang mengawasi rincian kompensasi pendapatan yang diterima Ghosn. Namun, Ohnuma selamat dari hukuman karena mau bekerja sama dengan jaksa untuk mengungkap kasus Ghosn.

"Pernyataan Ohnuma penuh dengan bahaya, tapi dia membuat pernyataan yang sesuai dengan keinginan jaksa. Ada bahaya sebagai "kaki tangan", di mana dia akan berusaha mengalihkan tanggung jawab kepada Ghosn," jelasnya.

Pengadilan juga mendenda Nissan 200 juta yen karena kegagalan perusahaan mengungkapkan gaji Ghosn. Salah satu raksasa otomotif Jepang itu sudah mengaku bersalah sejak awal persidangan 18 bulan lalu.

Mantan CEO Nissan-Renault Carlos Ghosn. Pengusaha keturunan Lebanon-Prancis itu melarikan diri dari Jepang pada 29 Desember 2019 setelah terjerat kasus keuangan. - (EPA-EFE)

Sebelumnya, Badan pengawas sekuritas Jepang menuduh Ghosn dan Nissan melanggar undang-undang instrumen keuangan dengan melaporkan paket pembayaran Ghosn sekitar 9,1 miliar yen dalam delapan tahun hingga Maret 2018. Namun, Kelly membantah telah melanggar hukum keuangan.

Kelly beralasan, Ghosn menerima bayaran dalam bentuk kompensasi supaya pengusaha berdarah Lebanon itu tidak pindah ke perusahaan lain dan tetap di aliansi Renault-Nissan. Ghosn melarikan diri ke Lebanon pada Desember 2019 dengan dibantu mantan militer AS.

Ghosn sempat ditahan di rumahnya di Jepang atas tuduhan kejahatan keuangan. Ghosn meninggalkan Jepang dengan menumpang sebuah jet dan bersembunyi di sebuah kotak. Lebanon yang menjadi kampung halaman Ghosn tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Jepang, sehingga saat ini ia masih berada di sana.

sumber : Antara, Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler