Aturan Prokes Dilonggarkan, Minat Umroh Diprediksi Meningkat
IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua Umum Afiliasi Mandiri Penyelenggara Umroh Haji (Ampuh) Tri Winarto mengatakan, penghapusan karantina dan PCR semakin menambah minat masyarakat Indonesia umroh. Kerajaan Arab Saudi telah menghapus seluruh protokol kesehatan Covid-19 pada Ahad kemarin.
"Bagi jamaah umroh tentu animo ke Saudi untuk melaksanakan umrah semakin besar," kata Tri Winarto, saat dihubungi Republika, Senin (7/3).
Tri mengatakan, dihapuskannya kebijakan karantina dan PCR oleh Kerajaan Arab Saudi melegakan jamaah umroh dan penyelenggara. Selama ini jamaah sangat keberatan dengan karantina dan PCR, karena selain menambah beban biaya mereka juga mengurangi waktu ibadah di Makkah dan Madinah.
"Dampak dikeluarkannya kebijakan Arab Saudi terkait dengan penghapusan aturan karantina dan PCR tentu sangat melegakan bagi penyelenggara umroh maupun jamaah umroh itu sendiri," ujarnya.
Menurutnya penghapusan karantina dan PCR tidak hanya menjadi kabar baik bagi jamaah Indonesia tetapi jamaah seluruh dunia. Selama ini mayoritas jamaah umroh dalam dan luar negeri tidak nyaman dikarantina dan PCR, meka berpendapat vaksin seharusnya menghapus kebijakan tersebut.
"Melihat progres perkembangan regulasi di Saudi dalam penanganan Covid-19 terkait dengan penghapusan karantina dan PCR tentu ini kabar yang sangat bagus bagi jamaah haji dunia khususnya Indonesia," ujarnya.
Tri berharap kebijakan dihapusnya karantina dan PCR bisa menjadi kabar baik bagi penyelenggaraan ibadah haji diselenggarakan secara normal. Selama dua tahun ini penyelenggaran ibadah haji digelar secara terbatas untuk menekan penyebaran Covid-19.
"Setelah dua tahun tidak ada kegiatan haji tentu di tahun ketiga ini jamaah haji Indonesia sangat berharap tidak hanya haji dibuka tetapi juga tidak ada pengurangan kuota," katanya.
Saat ini kata dia, memang sudah banyak terdengar di kalangan penyelenggara umroh dan haji khusus bahwa akan ada pengurangan kuota bagi Indonesia. Berharap dihapuskannya karantina dan PCR akan menjadi kabar baik untuk Indonesia mendapat kuota penuh.
"Selama ini sudah santer kita dengar mulai dari kuota hanya mendapatkan 20 persen kemudian meningkat terakhir 60 persen mudah-mudahan dengan perkembangan yang positif tidak hanya 20 atau 60 persen tetapi 100 persen jamaah Indonesia bisa melaksanakan ibadah haji ini," katanya.
Tri memastikan jamaah haji reguler maupun jamaah haji khusus sudah menunggu agar dapat melaksanakan ibadah haji secara normal. Jamaah juga berharap tidak ada peraturan yang ketat saat melaksanakan ibadah haji.
"Jamaah sudah menunggu, sudah menanti-nanti. Insya Allah haji tahun ini bisa berangkat dalam situasi yang normal semoga dimudahkan," katanya.