Bacaan Doa Setelah Wudhu Lengkap dengan Arab, Latin, dan Terjemahan

Wudhu adalah salah satu cara menghilangkan hadas kecil.

Reuters/Rayaz Kabli
Berwudhu (ilustrasi). Bacaan Doa Setelah Wudhu Lengkap dengan Arab, Latin, dan Terjemahan
Rep: mgrol135 Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Secara bahasa wudhu dalam bahasa Arab berasal dari kata al-wadha'ah ( الوَضَاءَة ). Wudhu adalah salah satu cara menghilangkan hadas kecil.

Baca Juga


Wudhu dilakukan apabila hendak melaksanakan sholat ataupun ibadah-ibadah lain. Definisi wudhu sendiri adalah membersihkan anggota tertentu, atau pekerjaan tertentu yang diawali dengan niat, yaitu membasuh muka, tangan, dan kaki serta mengusap kepala.

Dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, Imam An-Nawawi (w. 676 H), mengatakan:

وأما الوضوء فهو من الوضاءة ابملد وهي النظافة

“Adapun kata wudhu berasal dari wadha’ah yang maknanya adalah kebersihan.”

Dalam kitab Mughnil Muhtaj Ilaa Ma’rifati Ma’aani Alfadzi al-Minhaj, secara istilah syar’i menurut Imam Asy-Syarbini:

وأما يف الشرع فهو أفعال خمصوصة مفتتحة ابلنية. أو استعمال املاء يف أعضاء خمصوصة مفتتحا ابلنية

“Adapun wudhu menurut istilah syar’i adalah aktivitas khusus yang diawali dengan niat. Atau aktivitas menggunakan air pada anggota badan khusus yang diawali dengan niat.”

قال النبي صلى الله عليه وسلم: {مَنْ تَوَضَّأ لِلصَّلاَةِ فَأحْسَنَ الْوُضُوْءَ، ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ فَإنَّهُ يَخْرُجُ مِنْ خَطِيْئَتِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أمُّهُ}.

Artinya: “Nabi saw. bersabda, “Siapa yang berwudhu untuk shalat, lalu ia memperbaiki wudhunya (dengan memperhatikan syarat, fardhu, dan adabnya), kemudian ia melaksanakan shalat, maka ia akan keluar dari kesalahannya seperti hari dimana ia dilahirkan ibunya.”

Di dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab karya Imam an-Nawawi (w. 676 H) disebutkan bahwa disunnahkan melafadzkan niat wudhu sebelum berwudhu. Setelah memahami apa itu definisi wudhu dan definisinya, berikut adalah niat ketika akan melakukan wudhu.

Niat wudhu

نَوَيْتُ اْلوُضُوْءَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَصْغَرِ|لِلطَّهَارَةِ عَنِ اْلحَدَثِ اْلأَصْغَرِ|لِلطَّهَارَةِ لِلصَّلاَةِ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitul whuduua liraf'il hadatsil asghari fardal lillaahi ta'aalaa

Artinya: “Saya niat wudhu untuk menghilangkan hadas kecil/agar suci dari hadas kecil/agar suci untuk melaksanakan shalat fardhu karena Allah Ta’ala.”

Setelah itu lakukan wudhu dengan mengikuti tata cara maupun sunnah.

Doa setelah wudhu

أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِيْ مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ

Asyhadu al laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu. Allahumma ij’alni minat tawwaabiina waj’alni minal mutathahhiriin. Subhaanaka allahumma wa bihamdika asyhadu al laa ilaaha illa nta astaghfiruka wa atuubu ilaik. Wa shallallahu ‘ala sayyidina Muhammad wa `aali Muhammad.

Artinya: “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku sebagian dari orang-orang yang bertaubat, dan jadikanlah aku sebagian dari orang yang suci. Maha suci engkau Ya Allah, dan dengan memuji-Mu. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Engkau, aku meminta ampunan pada-Mu, dan bertaubat pada-Mu. Semoga berkah rahmat Allah senantiasa terlimpahkan pada nabi Muhammad dan keluarganya.”

Berikut adalah hadits mengenai setelah melakukan wudhu.

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الوُضُوءَ ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنَ المُتَطَهِّرِينَ، فُتِحَتْ لَهُ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابِ الجَنَّةِ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah saja, tiada sekutu bagiNya. Dan Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambaNya dan RasulNya. Ya Allah jadikanlah aku termasuk dari kalangan orang yang banyak bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang yang bersuci.” (HR. Tirmidzi :55)

sumber : Fiqih Wudhu karangan Muhammad Ajib terbitan Rumah Fiqih Publishing dan Bekal Akhirat karangan Abu Hasan Arif terbitan  Al-Iman TV Publishing
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler