Kadisdik Tangerang Optimistis PTM Bisa Kurangi Tawuran Pelajar
Kadisdik Tangerang yakin dengan penguatan karakter di PTM bisa cegah tawuran pelajar.
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Aksi tawuran yang melibatkan sejumlah pelajar kerapkali terjadi di wilayah Kota Tangerang, Banten. Terbaru, tawuran antar pelajar sekolah menengah pertama (SMP) terjadi di Jalan Poris Indah, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, Ahad (6/3) melukai sebanyak tiga orang, sementara enam orang pelajar diamankan pihak kepolisian.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaludin berpendapat, aksi tawuran pelajar terjadi disebabkan oleh kurangnya penguatan karakter pada anak didik. Hal itu berkaitan dengan pembelajaran yang dialihkan ke daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dilakukan di masa pandemi Covid-19.
"Iya (ada kaitan pelaksanaan PJJ dan atau PTM terhadap aksi tawuran pelajar). Tadinya PJJ kan banyak di rumah. Ini kan kita learning loss ya," ujar Jamal saat dihubungi Republika, Selasa (8/3).
Menurutnya, aksi tawuran pelajar dapat diminimalisasi dengan kembali diberlakukannya pembelajaran tatap muka (PTM). Yakni pelajaran tentang penguatan karakter siswa yang dilakukan dan dicontohkan oleh para pendidik di sekolah.
“Insya Allah saya rasa dengan pembelajaran tatap muka yang kita mulai lagi sejak kemarin (7 Maret 2022) mudah-mudahan penguatan karakter dan penguatan ibadah bisa lebih maksimal lagi, belajar anak-anak juga lebih maksimal. Penguatan karakter memang di PTM, kalau PJJ tidak maksimal dan tidak ideal,” kata dia.
Jamal menuturkan, dengan berlangsungnya PTM, pihaknya akan menginstruksikan para pendidik di sekolah untuk lebih mendorong ihwal penguatan karakter para pelajar. Konkritnya diantaranya yakni dalam mata pelajaran Budi Pekerti, yang diketahui ada dalam kurikulum. Juga integrasi seluruh guru mata pelajaran di sekolah untuk mencontohkan perilaku terpuji seperti sopan santun dan rajin ibadah.
“Guru-guru akan saya imbau lagi terkait dengan penguatan karakter, bisa di mata pelajaran Budi Pekerti. Mudah-mudahan sejak PTM kembali diberlakukan, dari jam 7—11 kan empat jam itu bisa dipantau oleh guru-gurunya, nanti ke depan guru-guru harus betul-betul memantau anak-anak kita,” tuturnya.
Jamal melanjutkan, pihaknya juga menginstruksikan pihak sekolah serta pengawas melakukan upaya parenting terhadap para orang tua siswa. Agenda itu, kata dia, dilakukan secara rutin untuk dapat menambah kekuatan penguatan karakter bagi anak saat di lingkungan rumah.
“Di Dinas Pendidikan juga sering ada parenting, bahkan secara rutin 1—2 bulan sekali untuk mengingatkan orang tua terkait pemantauan dan bimbingan. Kita ada program mengingatkan orang tua jangan lengah dengan PJJ, tapi masuk PTM anak-anak mudah-mudahan juga lebih terkendali di sekolah,” jelasnya.
Jamal menambahkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam upaya mengatasi masalah tawuran pelajar yang masih sering terjadi di Kota Tangerang. Koordinasi tersebut, lanjutnya, dinilai rutin dilakukan, terutama selama PTM berlangsung.
Diketahui, PTM terbatas di Kota Tangerang mulai kembali diberlakukan pada Senin, 7 Maret 2022 bagi siswa kelas 6 SD dan 9 SMP. Selanjutnya untuk kelas bawah yakni 1—5 SD dan 7—8 SMP akan mulai menjalankan PTM terbatas pada 14 Maret 2022, lalu berlanjut pekan selanjutnya bagi siswa TK/ sederajat.