Sidebar

Kendala Emisi, Anies: Pembangkit Listrik Indonesia Belum Ramah Lingkungan

Wednesday, 09 Mar 2022 05:59 WIB
Kendala Emisi, Anies: Pembangkit Listrik Indonesia Belum Ramah Lingkungan. Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kanan), Direktur Utama PT Transjakarta Mochammad Yana Aditya (kanan), Presiden Direktur PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR) Gilarsi W Setijono (kedua kiri), dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Syafrin Liputo (kiri) berbincang dalam acara Inaugurasi Bus Listrik Transjakarta di depan Balai Kota, Jakarta, Selasa (8/3/2022). PT Transjakarta secara resmi meluncurkan 30 unit bus listrik di rute non-BRT yang dioperasikan oleh PT Mayasari Bakti, dan dihadirkan atas kerjasama antara PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR) dengan BYD Auto Tiongkok.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, mengatakan, studi hingga pelaksanaan pengurangan emisi sudah marak dilakukan di berbagai tempat. Karenanya, Pemprov DKI saat ini, kata dia, mencanangkan kendaraan umum massal berbasis listrik untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan.

Baca Juga


“Yang masih jadi tantangan bagi kita di Indonesia adalah sumber pembangkit listriknya belum tentu ramah lingkungan, itu PR kita,” kata Anies dalam peluncuran TransJakarta listrik di Monas, Selasa (8/2). 

Dia menambahkan, banyaknya pembangkit listrik dari sumber yang belum ramah lingkungan, menjadi beban bersama yang perlu diselesaikan. Termasuk, jika semua kendaraan saat ini harus diubah menjadi berbasis tenaga listrik.

Anies menegaskan, jika lingkungan Pemprov DKI atau masyarakat umum mengutamakan kendaraan listrik, masalah akan tetap berkutat di kemacetan Jakarta. Sebab itu, pihaknya tetap akan mengutamakan operasional kendaraan massal berbasis listrik terlebih dahulu.

“Ini yang kita dorong, tapi di DKI sedang ada proses untuk nantinya kendaraan-kendaraan dinas akan bisa menggunakan berbasis listrik,” ucapnya.

Lebih jauh, dia  mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan mendorong kendaraan dinas untuk beralih berbasis tenaga listrik. Namun menurutnya, hal itu akan dilakukan bertahap dan masih akan memprioritaskan kendaraan umum berbasis listrik.

“Itu kenapa di Jakarta kami memilih meluncurkan kendaraan umum berbasis listrik bukan kendaraan dinas berbasis listrik,” katanya.

Dia menambahkan, dengan mendorong kendaraan berbasis listrik, ada dua kendala di DKI Jakarta yang semakin berkurang. Pertama, kata dia, adalah mengurangi jumlah kendaraan di jalan dengan tetap mengoptimalkan kendaraan umum massal.

“Kedua, dapat mengurangi polusi udara,” jelas dia.

 

 

 

 

Berita terkait

Berita Lainnya