Sidebar

Arab Saudi Sediakan 30 Cendekiawan Bantu Jamaah di Masjidil Haram

Thursday, 10 Mar 2022 17:00 WIB
Arab Saudi Sediakan 30 Cendekiawan Bantu Jamaah di Masjidil Haram. Foto: Ilustrasi tawaf

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Kerajaan Arab Saudi menyiapkan lebih dari 30 cendekiawan Muslim di Masjidil Haram, Makkah. Mereka tersedia sepanjang waktu, membantu menjawab pertanyaan jemaah tentang ritual umroh yang benar dan memberikan fatwa.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan kinerja umroh yang sesuai dengan Syariah, beriringan dengan persiapan Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci untuk bulan suci Ramadhan.

Setelah kepresidenan melanjutkan rencana ibadah dengan kapasitas penuh, administrasi urusan bimbingan mengintensifkan upaya dalam membantu jamaah dari berbagai negara.

“Para ulama ini bekerja di dalam Masjidil Haram sepanjang waktu. Mereka dapat dengan mudah dijangkau, karena tersedia di tujuh tempat di dalam masjid,” kata Wakil Presiden untuk Urusan Bimbingan, Sheikh Badr bin Abdullah Al-Furaih, dikutip di Arab News, Kamis (10/3).

Kepresidenan juga diharapkan dapat meningkatkan jumlah ulama ini selama Ramadhan. Para cendekiawan akan bekerja dalam empat shift, dengan empat jam kerja untuk setiap orangnya.

Empat kantor juga telah dialokasikan untuk memungkinkan pengunjung mencari nasihat melalui nomor bebas pulsa 800 1222 400, dan 800 1222 100, tambahnya. Tak hanya itu, para jamaah juga dapat mencari jawaban atas pertanyaan mereka dengan robot pemandu yang tersedia di Masjidil Haram.

Pada kuartal pertama 2021, lebih dari 23.000 pengunjung mendapat manfaat dari layanan yang diberikan melalui program “Kami Memandu Anda dalam Bahasa Anda”. Program tersebut didirikan di tujuh lokasi di dalam masjid.

Kepresidenan juga telah merekrut penerjemah untuk membantu menangani pertanyaan jamaah. Al-Furaih mengatakan 12 juru bahasa siap memandu jamaah umroh dan pengunjung Masjidil Haram, sekaligus menjadi instruktur mereka selama ritual.

Nasihat ini tersedia dalam tujuh bahasa, yaitu Inggris, Urdu, Persia, Prancis, Turki, Hausa, dan Bengali.

"Pengunjung yang tidak berbahasa Arab juga dapat memilih antara bahasa-bahasa ini saat menggunakan robot dan nomor bebas pulsa untuk mencari fatwa atau bimbingan," lanjutnya.

Mengomentari yang mana dari empat mazhab fikih Sunni yang diikuti oleh para ulama ini dalam fatwa dan instruksi mereka, Al-Furaih mengatakan para ulama memberikan jawaban berdasarkan Alquran dan Sunnah, serta sudut pandang ulama Muslim terkemuka (ulama).

“Dalam fatwa dan instruksi mereka, para ulama ini mengandalkan fatwa yang dikeluarkan oleh Panitia Tetap Ifta,” katanya. 

Baca Juga


Sumber:

https://www.arabnews.com/node/2039341/saudi-arabia

Berita terkait

Berita Lainnya