Badai Eks Kerispatih: Kenapa Musik Indonesia Hanya Jago di Kandang Sendiri?
Badai eks Kerispatih menilai masyarakat masih belum bangga dengan musik Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan keyboardis grup band Kerispatih Doadibadai Hollo alias Badai menyayangkan masih banyak masyarakat Indonesia yang lebih menyukai dan bangga dengan musik dari luar negeri dibandingkan musik dari musisi Indonesia. Hal itu disampaikannya dalam kaitannya dengan perayaan Hari Musik Nasional yang diperingati tiap 9 Maret.
"Kenapa musik Indonesia hanya jago di kandang sendiri? Itu karena materi mentalitas kita itu masih di bawah rata-rata. Kita masih bangga dengan karya orang (luar negeri)," ungkap Badai kepada Antara, Jumat (11/3/2022).
Menurut Badai, banyak orang merasa hebat ketika meng-cover lagu asing, misalnya hit Justin Bieber, lalu meraih sekian puluh juta viewers. Akan tetapi, untuk membawakan lagu-lagu autentik Indonesia, orang masih merasa cemen.
"Bahkan, berkarya dengan bahasa Indonesia saja masih berasa nggak anak muda sekarang. Jadi kebanggaannya belum ada," tuturnya.
Menurut Badai, Indonesia memiliki aset yang besar di bidang musik. Namun, cara berpikir masyarakat Indonesia tentang musik Tanah Air dikatakannya masih rendah, sehingga industri musik dalam negeri menjadi sulit untuk bisa lebih maju lagi.
Badai mengatakan hal tersebut masih menjadi pekerjaan rumah yang menumpuk bagi industri musik Indonesia. Ia menyebut, Indonesia masih tertinggal di Asia, terutama dari Korea.
"Itu sebabnya kita tidak bisa maju. Nggak usah (bandingkan) dengan Amerikalah. Kita sama Korea saja, kita belum ada apa-apanya. Padahal aset musik kita besar dan orang-orang pintar, orang-orang bagus itu banyak di negara ini," ujarnya.
Badai pun berharap agar penikmat musik di Indonesia bisa lebih menghargai karya-karya musisi Tanah Air dan bangga dengan lagu-lagu Indonesia.