Ilmuwan Siapkan 3 Misi Baru Menuju Planet 'Neraka' Venus

Ilmuwan menyiapkan misi VERITAS, DAVINCI dan EnVision menuju Venus.

NASA / Johns Hopkins APL / Naval Research Lab
Foto planet Venus yang diambil dengan kamera WISPR dari satelit Parker Solar Probe (kiri)
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani  Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Badan Antariksa Amerika (NASA) serta mitra Eropa berkomitmen melakukan misi baru untuk planet Venus. Misi akan diluncurkan pada awal 2030-an.

Baca Juga


Dari kejauhan, Venus tampak seperti planet yang paling tidak bisa dihuni.  Ilmuwan bahkan menyebut planet ini sebagai 'planet neraka'.

Siang atau malam, permukaan Venus secara konstan bersuhu 470 derajat Celcius. Ini suhu terpanas dari semua planet. Venus diselimuti awan asam di ketinggian. Awan yang memantulkan radiasi ini menciptakan efek rumah kaca yang tak terkendali dan bertanggung jawab atas suhu Venus yang luar biasa.

Dilansir Space, Sabtu (12/3) pada Juni 2021, NASA berkomitmen untuk dua misi Venus baru, VERITAS dan DAVINCI. Sementara Badan Antariksa Eropa (ESA) memiliki EnVision. Ketiganya diharapkan melakukan sebagian besar pengamatan mereka pada awal 2030-an dan dirancang untuk merevolusi studi ilmiah planet ini.

Para ilmuwan telah berjuang untuk menjadikan Venus sebagai misi utama. Baik VERITAS maupun DAVINCI bukanlah proposal pertama kali.

VERITAS, yang ditargetkan untuk diluncurkan pada 2027, dirancang untuk mencari tahu bagaimana permukaan Venus sejak akhir misi Magellan NASA pada 1994. Instrumen pesawat ruang angkasa itu akan menawarkan data tentang komposisi batuan, aktivitas geologi, dan bagian dalam planet.

“VERITAS akan menghasilkan kumpulan data dasar yang luar biasa ini akan memberi tahu kita begitu banyak tentang Venus dan membuka jalan bagi ‘dekade Venus’ dan semua investigasi menarik yang akan dibahas hari ini dan semoga banyak, banyak misi di masa depan,” ucap penyelidik utama VERITAS Sue Smrekar, ilmuwan planet di Jet Propulsion Laboratory di California Selatan.

Smrekar pertama kali mengusulkan misi itu pada 2015. Salah satu instrumen di atas VERITAS, Venus Emissivity Mapper, akan terlihat terbang hampir bersamaan dengan pada misi ESA EnVision yang menargetkan peluncuran pada awal 2030-an. 

Venus adalah satu-satunya planet dalam di mana jenis batuan belum dipetakan di seluruh permukaan. Instrumen juga akan dapat mengidentifikasi apakah permukaan Venus menampung aliran lava aktif. Fitur tersebut akan bersinar dibandingkan dengan batu yang lebih dingin di dekatnya dan memberikan awan di atas kilau yang menakutkan.

Sementara untuk misi VERITAS dan EnVision akan berfokus pada permukaan planet. Pengamatan DAVINCI akan menekankan atmosfer tebal Venus yang kaya karbon. DAVINCI, yang menargetkan peluncuran pada 2030, mencakup dua komponen: pesawat ruang angkasa utama dan probe atmosfer yang akan menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk meluncur ke permukaan.

Penyelidikan DAVINCI akan mendarat di area yang sangat kompleks yang disebut Alpha Regio.

Salah satu penemuan paling menarik di Venus adalah pengumuman tentang zat fosfin pada September 2020 yang terdeteksi di atmosfer Venus. Di Bumi, bahan kimia tersebut dikaitkan dengan kehidupan, dan deteksi tersebut memicu minat baru terhadap kelayakhunian di planet ini sepanjang waktu.

Fakta-fakta Venus, yang sering disebut planet neraka. - (republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler