KSAD Israel: Kami Siap Serang Gaza dan Kota Lain di Palestina

Invasi terakhir Israel ke Gaza terjadi pada 2014.

EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Tentara Israel dikerahkan selama bentrokan dengan warga Palestina di desa Burqa dekat kota Nablus, Tepi Barat, 23 Desember 2021. Bentrokan meletus setelah pemukim Israel tiba untuk memprotes di dekat desa tempat seorang pemukim dibunuh pekan lalu oleh warga Palestina. KSAD Israel: Kami Siap Serang Gaza dan Kota Lain di Palestina
Rep: Umar Mukhtar Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Israel Aviv Kohavi mengeklaim pasukannya siap menyerang Gaza dan kota-kota Palestina lainnya. Dia mengatakan, kesiapan serangan pasukannya lebih efektif dibandingkan apa yang terjadi di Jenin pada 2002.

Baca Juga


Hal itu disampaikan Kohavi dalam peringatan 20 tahun invasi Jenin bersama kota-kota Tepi Barat lainnya pada 2002 dalam upaya untuk menekan intifada kedua, sebagaimana dilansir Middle East Monitor, Selasa (15/3).

Saat itu, upaya tentara Israel menghentikan intifada gagal meskipun pembantaian dan kejahatan perang terjadi. Kemudian Perdana Menteri Israel Ariel Sharon, memerintahkan pembangunan tembok pemisah ilegal.

Kohavi mengatakan, skenario yang dilakukan di Jenin pada 2002, pemutusan komunikasi, air dan listrik ke kota, dapat diulangi di Gaza pada 2022. "Tetapi dengan cara lebih efektif," ujar Kohavi.

Dia menekankan, kemampuan tentara Israel  menduduki dan mengelola kota-kota Palestina dan mengelolanya telah memberi para pemimpin politik, militer Israel, dan para komandan lapangan tentara Israel, kredibilitas yang luas yang dapat dijangkau oleh tentara di mana-mana. Invasi terakhir Israel ke Gaza terjadi pada 2014. Invasi tersebut menewaskan lebih dari 2.200 warga Palestina termasuk 551 anak-anak.

Sejak itu telah dilakukan sejumlah serangan terhadap Jalur Gaza, yang terbaru adalah pada Mei 2021 ketika 254 warga Palestina terbunuh selama 11 hari. Tentara pendudukan secara teratur menembaki Gaza, menerbangkan drone pengintai di atas kepala dan merusak tanaman di daerah kantong yang terkepung.

Apalagi, baru-baru ini pasukan Israel menyerbu kampus Universitas Teknik Khadouri di Utara Hebron. Serangan terjadi saat upacara peringatan diadakan untuk Ammar Shafiq Abu Afifeh, dari Kamp Pengungsi Arroub, utara Kota Hebron.

Ammar ditembak oleh tentara dan meninggal dunia di pintu masuk Beit Fajjar, di Selatan Kota Betlehem di Tepi Barat Selatan, pada 1 Maret. Tentara Israel dilaporkan memperkuat kehadirannya di gerbang utama universitas sebelum menyerbu dan menyerang peserta di upacara memorial dengan peluru baja berlapis karet, tabung gas air mata, dan granat kejut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler