Kelas Pemberdayaan Masyarakat UMM Bantu Pengembangan Desa Wisata

Mahasiswa akan merancang program sampai ke publikasi dan evaluasinya.

Humas UMM
Salah satu kegiatan mahasiswa Program Studi (Prodi) Kesejahteraan Sosial (Kesos) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Prodi ini juga akan menyelenggarakan program kelas pemberdayaan masyarakat.
Rep: Wilda Fizriyani Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Program Studi (Prodi) Kesejahteraan Sosial (Kesos) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyelenggarakan program kelas pemberdayaan masyarakat. Program Pusat Unggulan atau Center of Excellence (CoE) ini sekaligus berfungsi untuk meningkatkan kompetensi keahlian teknis (hard skill) dan keahlian nonteknis (soft skill) para mahasiswa.

Ketua Program Studi (Kaprodi) Kesos UMM, Oman Sukmana menjelaskan dalam pengembangannya, pusat unggulan ini memang diadakan untuk membantu masyarakat. Selain itu juga berfungsi untuk mencetak lulusan Prodi Kesos sebagai pekerja sosial komunitas yang mumpuni. "Program ini juga sudah terintegrasi dengan beberapa program lainnya yang ada di UMM seperti program pembangunan desa," kata Oman

Menurut dia, kelas tersebut nantinya bekerja sama dengan Kementerian Sosial, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR RI), Persyarikatan Muhammadiyah, dan sederet lembaga lainnya. Dengan adanya kerja sama ini, mahasiswa diharapkan mampu melakukan program magang bersertifikat dan proyek kemanusiaan.

Kemudian juga dapat membantu keterserapan tenaga kerja dari lulusan Kesos. Kelas pemberdayaan masyarakat ini akan dilaksanakan di berbagai daerah secara berbeda. Sebelum diterjunkan, terlebih dahulu akan dilakukan analisis mengenai kebutuhan dan potensi yang ada di masyarakat.

Salah satunya yakni model pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata. Setelah melakukan analisis, mahasiswa akan merancang program sampai ke publikasi dan evaluasinya. Proses analisis ini dilakukan agar hal yang direncanakan di wilayah tersebut dapat berdampak secara maksimal.

Terlebih, ada beberapa target yang pasti ingin dicapai seperti pengembangkan kemandirian masyarakat dan perbaikan sistem kontrol sosial. "Lalu pengelolaan konflik di dalam masyarakat, membangun jejaring, serta kemitraan antara masyarakat dan lembaga pemberdayaan masyarakat,” kata Oman.

Adapun jangka waktu pelaksanaan pusat unggulan, Oman mengatakan, mahasiswa dapat mengonversikan kegiatannya ke dalam 20 Satuan Kredit Semester (SKS) terkait. Program CoE ini nantinya juga akan digunakan untuk memperkuat program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Kemudian juga untuk menjalankan visi misi universitas yaitu UMM-PASTI meliputi pasti lulus, pasti kerja, dan pasti mandiri. Oman berharap program CoE dapat membantu masalah-masalah yang ada di masyarakat.


Program ini juga diharapkan mampu memberi keterampilan baru pada warga. Selain itu, juga memberi pengalaman terjun langsung ke masyarakat bagi para mahasiswa.



BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler