Prajurit TNI AU Harus Bantu Polisi dan Pemda Tangani Daerah Rawan Konflik

Prajurit Koopsud III harus siap melaksanakan penugasan operasi di perbatasan negara.

Dok Dispenau
Panglima Komando Operasi Udara (Pangkoopsud) III, Marsda Samsul Rizal.
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, BIAK -- Panglima Komando Operasi Udara (Pangkoopsud) III, Marsda Samsul Rizal berpesan agar prajurit TNI AU senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan operasi untuk membantu kepolisian dan pemerintah daerah (pemda) dalam menangani daerah rawan konflik. "Tugas perbantuan prajurit TNI AU kepada pemda dan kepolisian dalam upaya mendukung tugas pokok satuan TNI AU di wilayah operasi III," kata Rizal seusai membuka rapat kerja teknis Koopsud III di Biak, Provinsi Papua, Rabu (16/3/2022).


Dia berharap, jajaran prajurit TNI AU di lingkup Koopsud III harus selalu siap melaksanakan penugasan operasi guna membantu pemda dalam mengatasi daerah rawan konflik akibat masalah internal maupun daerah di perbatasan negara. Menyinggung materi rapat kerja teknis Koopsud III, menurut Samsul, ada tiga hal menjadi topik khusus.

Di antaranya, mengenai program kerja, anggaran, dan melakukan evaluasi pelaksanaan kerja tahun 2021 untuk ditingkatkan lebih optimal lagi. "Rakernis ini juga sebagai tindak lanjut pelaksanaan rapat Kementerian Pertahanan, rapim TNI, dan rapim TNI AU pada 2022," kata Samsul.

Sedangkan prioritas pembahasan rakernis, menurut dia, menjadikan prajurit TNI AU yang profesional modern dan tangguh serta siap mendukung pemulihan ekonomi Nasional dan reformasi struktural. "Serta prajurit juga dapat melaksanakan tugas operasi mendukung tugas pokok TNI khususnya di wilayah operasi Angkatan Udara III meliputi Maluku, Papua dan Papua Barat," ujar Samsul.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler