Para Pembalap MotoGP Telah Tiba di Lombok
Para pembalap MotoGP telah tiba di Lombok usai ikut parade di Jakarta
REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Para pembalap MotoGP yang mengikuti parade di Jakarta telah tiba di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Rabu (16/3/2022) malam WIB. Para rider tiba dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 4320 yang mendarat di Bandara Zainuddin Abdul Madjid pukul 21.05 WITA.
Mereka yang terpantau berada dalam rombongan para rider antara lain Marc Marquez, Francesco Bagnaia, Pol Espargaro, Jack Miller, Takaaki Nakagami, Andrea Dovizioso, dan Alex Rins. Kedatangan para pebalap tersebut disambut meriah oleh tarian dan musik tradisional.
Selain itu, masyarakat pun menanti hadirnya para pebalap MotoGP khususnya Marc Marquez yang menjadi magnet malam ini. Begitu keluar pintu terminal kedatangan, Marquez langsung berpose di depan motor Honda yang terpajang.
Masyarakat yang hadir sangat antusias dan berebut untuk mengabadikan momen bersama Marquez. Saking ramainya penggemar yang mengerubungi Marquez, petugas keamanan pun sigap mengawal sang pembalap hingga ke pintu depan.
Sementara itu, beberapa pebalap lain juga sempat berhenti sejenak untuk berswafoto dengan para fans di luar pintu kedatangan seperti Jack Miller dan Alex Rins. "Halo, saya sangat senang berada di Lombok,” kata Rins dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Kamis (17/3/2022).
"Terima kasih, terima kasih," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria juga turut hadir di Bandara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid. Priandhi mengungkapkan akan beristirahat dan bersantai sejenak sebelum mulai turun di lintasan balap pada Jumat (18/3/2022).
"Besok rutinitas lari pagi, jalan-jalan, fitness, rileks, sebelum Jumat sesi latihan bebas," kata Priandhi Satria dalam keterangan yang diterima Republika, Kamis (17/3/2022).
Gubernur Lombok, Zulkieflimansyah, yang juga hadir di bandara mengatakan bahwa penyambutan panitia lokal terhitung sederhana mengingat para rider sudah beraktivitas dari pagi hari. "Kita tak berlebihan di sini karena mereka kurang istirahat dan kecapekan, jadi tidak banyak seremoni," kata Zul.