Sidebar

Puskes Haji Kirim Tim Advance Pantau Kelaikan Layanan Kesehatan

Thursday, 17 Mar 2022 16:37 WIB
Puskes Haji Kirim Tim Advance Pantau Kelaikan Layanan Kesehatan. Foto: Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana saat memberikan saran calon jamaah haji harus sudah divaksin dosis lengkap. Saran ini setelah Arab Saudi menghapus semua protokol kesehatan yang diprediksi menjadi signal penyelenggaraan haji tahun 2022 digelar secara normal.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Pusat Kesehatan Haji dalam waktu dekat ini akan mengirimkan tim advance untuk memastikan layanan kesehatan haji siap beroperasi pada penyelenggaraan haji tahun 2022. Tim advance yang terdiri lima orang ini akan berangkat pada akhir Maret 2022. 

Baca Juga


Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengatakan, tim akan mengecek kalaiakan alat-alat kesehatan yang ada di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Madinah dan Jeddah. KKHI merupakan pusat layanan kesehatan haji bagi jamaah Indonesia yang ada di Arab Saudi.

"Sebelum kita gunakan, maka semua alat-alat kesehatan yang ada di KKHI Makkah dan Madinah harus dipastikan kelaikannya untuk itu kita mengirimkan tim advance ke Saudi," kata Budi saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (17/3).

Budi menuturkan, semua alat-alat yang ada di KKHI harus dicek dan dinilai kembali kelaiakannya dengan mengukur kembali kalibrasinya. Karena sudah dua tahun alat-alat tersebut tidak dipakai melayani kesehatan jamaah haji.

"Alat-alat kesehatan ini sudah tidak sudah dua tahun tidak dipakai untuk itu perlu dilakukan kalibrasi," katanya.

Budi mengatakan selain mengecek secara teknis semua alat kesehatan, tim juga akan memperbaharui atau memperpanjang Memorandum of Understanding (MoU) sewa gedung KKHI yang ada di Makkah, Madinah dan Jeddah. 

"Kita juga akan menyelesaikan semua perijinan operasional kesehatan haji mulai dari gedung, ambulan , pemadam kebakaran, dan keperluan teknis lainnya," katanya.

Budi mengatakan, sebelum melakukan pemantauan kondisi fisik gedung KKHI tim yang dipimpinnya ini akan bertemu dengan pihak-pihak terkait operasional ibadah haji. Pertemuan ini sebagai bentuk koordinasi antara Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi sebelum operasional haji dimulai.

"Selain itu kita juga agendakan pertemuan dengan Konsulat Jenderal RI, Kantor Urusan Haji dan Muassasah Asia Tenggara untuk mendapatkan strategi penyelenggaraan ibadah haji dan membahas isu lain yang perlu mendapat perhatian lebih serius," katanya.

 

 

Berita terkait

Berita Lainnya