Kabut Merah Jambu

Retizen memberikan ruang luas bagi konten-konten sastra

.
Rep: Giyoto Red: Retizen

Pagi ini sengaja aku berjalan dengan semangat menderu


Susuri jalan setapak membelah sawah penuh padi menguning

Pagi nan sejuk dingin berselimut kabut semakin pekat

Tanah pun nampak pasrah tertutup kabut merah jambu

Burung-burung pun diam seolah enggan bercengkrama

Hanya lalu lalang manusia yang memang suka hiruk-pikuk

Mentari pun seolah terpagut, tampak mengintip di balik awan

Kabut merah jambu, terasa aneh bila disebut

Namun, begitulah kiranya

Makin jauh makin terasa

Betapa keagungan-Mu memang tiada tara

sumber : https://retizen.id/posts/81351/kabut-merah-jambu
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler