Asia Tenggara Kian Strategis, DPR RI: Sikap Indonesia Diharapkan Terkait Isu Internasional

Parlemen memiliki peran mendasar dalam menyelesaikan konflik

Antara/Fikri Yusuf
Ketua DPR Puan Maharani (tengah) bersama Presiden Inter-Parliamentary Union (IPU) Duarte Pacheco (kiri) dan Sekretaris Jenderal IPU Martin Chungong (kanan) berjalan usai menanam pohon kelengkeng di kawasan Bali International Convention Center, Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (19/3/2022). Penanaman pohon sebagai rangkaian kegiatan Inter-Parliamentary Union (IPU) Assembly and Related Meetings ke-144 merupakan wujud komitmen IPU terhadap penanggulangan dampak perubahan iklim sesuai dengan tema kegiatan tersebut yaitu Getting to Zero: Mobilizing Parliament to Act on Climate Change.
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA--Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Lodewijk F Paulus, membuka ASEAN+3 Group Meeting dalam salah satu agenda General Assembly IPU ke-144 tahun 2022, di Jakarta Room A&B, Bali International Convention Center (BICC) (20/3/2022).

Baca Juga


Dalam pidato pembukaan ASEAN+3 disampaikan bahwa Asia Tenggara telah menjadi kawasan strategis dengan posisi penting di panggung global, baik secara politik maupun ekonomi. Oleh karena itu, suara dan sikap Indonesia dalam kaitannya dengan isu-isu internasional seringkali sangat diharapkan. 

Pada kesempatan tersebut disampaikan bahwa Indonesia mengharapkan dukungan untuk menjadi kandidat Drafting Committee on Emergency Item IPU yang mewakili Asia Pacific Group. Selain itu disampaikan juga permintaan dukungan untuk mengajukan emergency item dengan judul: "The Role of Parliament in Supporting Peaceful Solution to Russian and Ukrainian Conflict"

Adapun, rancangan resolusi yang diusulkan adalah "Peran Parlemen dalam Mendukung Solusi Damai untuk Konflik Rusia dan Ukraina bertujuan untuk menyoroti kebutuhan mendesak guna meningkatkan solidaritas parlemen melalui diplomasi parlemen yang efektif dalam menangani konflik yang telah mengancam perdamaian, demokrasi, dan hak asasi manusia di seluruh dunia.

Dalam krisis dan konflik, parlemen memiliki peran mendasar dalam menyelesaikan konflik atau membangun perdamaian abadi melalui proses dialog dan rekonsiliasi.

Menanggapi situasi global saat ini, tindakan kolektif parlemen dalam mempromosikan penghormatan terhadap integritas teritorial dan kedaulatan sangat penting untuk memastikan lingkungan yang kondusif guna mewujudkan dialog damai untuk keberlangsungan kemananan bagi semua warga sipil, terlepas dari latar belakang nasional, etnis, dan ras mereka.

Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai wakil rakyat untuk berperan penting dalam inisiatif perdamaian dan pencegahan konflik melalui diplomasi parlemen.

Dalam kaitannya dengan situasi global, penting bagi parlemen global untuk memastikan bantuan kemanusiaan bagi orang-orang yang membutuhkan, terutama perempuan, anak-anak, orang tua dan kelompok rentan lainnya. Oleh karena itu, anggota IPU harus mendorong pemerintah masing-masing untuk menahan diri dari penggunaan kekuatan militer dan mempromosikan solusi damai untuk mengakhiri konflik.

Inter-Parliamentary Union (IPU) sebagai organisasi global parlemen nasional yang bekerja untuk perdamaian, demokrasi, dan hak asasi manusia melalui dialog politik, kerja sama, dan aksi parlemen, bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pekerjaan kami melayani rakyat untuk perdamaian dan pembangunan. Sejalan dengan Strategi IPU 2022-2026, tindakan parlementer kolektif untuk memperkuat perdamaian dan keamanan sangat penting.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler