Relawan Masjid Indonesia Bergerak Tanggulangi Banjir di Cilacap
IHRAM.CO.ID, CILACAP -- Sejak 18 Maret 2022, Relawan Masjid Indonesia Siaga kembali bergerak untuk penanggulangan tanggap bencana banjir. Kali ini, tim bergerak ke Cilacap, memberikan tenaga relawan dan mendistribusikan bantuan logistik dari donatur.
Bantuan diserahkan ke dapur umum pusat yang berlokasi di Balai Desa Kedungbenda, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap. Di Kecamatan Nusawungu setidaknya ada tujuh desa terdampak banjir dan sekitar 200 hektar sawah padi alami kerusakan.
Personel Relawan Masjid Indonesia, Aditya mengatakan, mereka sampai ke lokasi pada Jumat malam. Dari Kota Yogyakarta, tim relawan berangkat menggunakan empat kendaraan jenis mobil, yang berisi berbagai jenis bantuan dan total 17 relawan.
"Bantuan keperluan dapur umum seperti sayuran, bahan-bahan makanan, bumbu masak, beras, minyak goreng dan lain-lain," kata Aditya kepada Republika, Ahad (20/3).
Sampai saat ini, ia mengungkapkan, kondisi banjir masih seperti awal. Aditya menerangkan, sebenarnya pada Sabtu (19/3) sore kondisi banjir sudah mulai turun, tapi karena pada malam hampir semalaman hujan, sehingga debit air naik lagi.
Aditya menekankan, untuk keperluan evakuasi sudah lebih kondusif karena sejak malam tim relawan sudah banyak melaksanakan evakuasi warga terdampak banjir. Terutama, warga lanjut usia (lansia), anak-anak dan warga yang sedang sakit.
Evakuasi dilakukan bersama 4x4 Rescue Yogyakarta dan Bersih Bersih Masjid Magelang menggunakan perahu karet. Pasalnya, debit air yang kembali tinggi ditambah kondisi warga membuat lokasi cuma bisa ditempuh memakai perahu.
"Sore ini kita kembali dulu untuk persiapan program lanjutan," ujar Aditya.
Setelah ini, rencananya tim dari Relawan Masjid Indonesia akan kembali berangkat ke Cilacap penanggulangan pasca bencana. Nantinya, mereka akan melaksanakan agenda seperti bersih-bersih fasilitas umum, tempat ibadah dan lain-lain.
Tim Relawan Masjid Indonesia akan menghadirkan pemeriksaan kesehatan, pengobatan gratis dan pengasapan nyamuk. Menurut Aditya, langkah ini perlu dilakukan untuk mencegah warga terdampak banjir terkena penyakit lain akibat genangan air.
"Kemarin kita fokus persediaan dapur umum dan evakuasi korban terdampak, nantinya setelah ini kita ke sana untuk pasca bencananya," kata Aditya. (Wahyu Suryana)