Dua Pasien Positif di Jilin Meninggal, China Bantah Akibat Covid-19
Kasus kematian terakhir akibat Covid-19 di China terjadi pada dua tahun lalu
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Dua pasien positif Covid-19 di Provinsi Jilin, China meninggal. Namun otoritas kesehatan setempat membantah kematian mereka disebabkan oleh wabah penyakit yang menyerang saluran pernapasan tersebut.
Kedua pria tersebut, masing-masing berusia 65 dan 87 tahun, mengidap berbagai penyakit bawaan, satu di antaranya belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19. Demikian keterangan otoritas kesehatan dikutip media setempat, Senin (21/3/2022).
Otoritas kesehatan menambahkan bahwa kedua korban bergejala ringan Covid-19 dan penyebab kematiannya adalah penyakit bawaan. Pemerintah setempat mengingatkan masyarakat khususnya yang berusia lanjut agar lebih meningkatkan kewaspadaan, menghindari pertemuan massal, selalu mengenakan masker, dan mengikuti vaksinasi.
Pada Ahad (20/3/2022), Provinsi Jilin melaporkan 1.191 kasus positif baru dan 303 kasus tanpa gejala. Sehari sebelumnya terdapat 1.500 kasus positif baru. Sejak 1 Maret provinsi di wilayah timur laut daratan Tiongkok itu mendapati 10 ribu kasus positif Covid-19.
Beberapa kota di Jilin juga ditutup aksesnya dan pergerakan masyarakat dibatasi untuk memudahkan pencegahan dan pengendalian pandemi. Kasus kematian terakhir akibat Covid-19 di China terjadi pada dua tahun lalu. China dikenal sangat berhati-hati dalam merilis jumlah kasus positif dan kasus kematian.