Macet Jalan Daan Mogot Teratasi, Kota Tangerang Masih Hadapi 3 Titik Kemacetan

Sistem satu arah dinilai menjadi pilihan terbaik urai kemacetan Kota Tangerang

ANTARA/FAUZAN
Sejumlah pengendara sepeda motor melintas saat uji coba satu arah di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, Banten, Ahad (20/2/2022). Pemerintah Kota Tangerang mulai melakukan uji coba sistem satu arah di jalan tersebut sebagai upaya mengatasi kemacetan di akses masuk Jalan Tol Cengkareng- Batu Ceper- Kunciran.
Rep: Eva Rianti Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dinas Perhubungan Kota Tangerang mengatakan masih ada beberapa titik kemacetan di wilayah setempat yang perlu diatasi. Hal itu terjadi meski sebelumnya sistem satu arah atau one way Jalan Daan Mogot dinilai berhasil menyelesaikan masalah kemacetan usai dilakukan rekayasa selama satu bulan sejak 20 Februari 2022.

Baca Juga


Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Wahyudi Iskandar mengatakan, sistem one way dinilai menjadi pilihan terbaik untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Jalan Daan Mogot dan jalan perlintasannya. Namun, dia mengakui masih ada beberapa titik kemacetan yang perlu diatasi. 

"Saya katakan ini (sistem one way) tepat, bisa menghilangkan beberapa titik kemacetan. Tapi masih ada tiga titik kemacetan yang perlu diatasi yaitu Jalan Pembangunan 1 dan Jalan Pembangunan 2 yang terkoneksi dengan Jalan Bouraq, juga putaran Jalan Daan Mogot menuju ke arah Jakarta," kata Wahyudi kepada Republika.co.id di Tangerang, Selasa (22/3/2022). 

Wahyudi menuturkan, pihaknya telah melakukan pengkajian dan pendataan mengenai rekayasa one way Jalan Daan Mogot yang telah berlangsung. Berdasarkan data Dishub Tangerang, terjadi peningkatan kinerja jaringan lalu lintas secara keseluruhan di banyak titik ruas. Seperti meliputi Jalan Daan Mogot, Jalan Bouraq, Jalan Lio Baru, Jalan Pembangunan, Jalan Jenderal Soedirman, Jalan Sitanala, dan Jalan TMP Taruna. 

"Terjadi peningkatan kinerja jaringan lalu lintas dari sisi kecepatan. Ukurannya adalah base on data sebelum direkayasa jaringan kecepatannya tiap ruas jalan 25 km/jam awalnya, paska direkayasa kita hitung ulang ternyata total 28,10 km/ jam. Naik, artinya secara ilmiah dan data kita menganalisa rekayasa ini tepat," ujar dia. 

Wahyudi memastikan, sistem one way akan terus berjalan karena dinilai menjadi opsi yang terbaik dalam mengurai kemacetan yang terjadi sebelum dilakukannya rekayasa tersebut. Adapun, kemacetan yang masih terjadi saat ini dipastikan akan dapat teratasi secara berangsur. Hal itu beriringan dengan infrastruktur yang dibangun pada ruas-ruas jalan terkait, terutama Jalan Bouraq. 

"Angkanya secara keseluruhan kecepatan rata-rata ada peningkatan, tapi kita mitigasi persoalan. Seperti kemantapan jalan disesuaikan, radius kendaraan diperbaiki, pelebaran (jalan), dan lampu petunjuk diperjelas," kata dia. 

Sebagaimana diketahui, Dinas Perhubungan Kota Tangerang memberlakukan rekayasa lalu lintas penerapan sistem satu arah atau one way di Jalan Daan Mogot, Ahad (20/2/2022). Penerapan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengurai kemacetan yang saban hari terjadi di jalan tersebut. 

"Jalan Daan Mogot jadi konsen untuk menyelesaikan kemacetan yang ada, baik di akses utama Daan Mogot maupun di perlintasannya. Jadi, tidak hanya menyelesaikan di akses mulut tol, tapi juga terintegrasi dengan jalur-jalur lainnya,” kata Wahyudi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler