Menteri Muhadjir: Insya Allah Boleh Mudik Lebaran

Menteri Muhadjir mengakui pemerintah belum membahas terkait aturan mudik Lebaran

Antara/Muhammad Adimaja
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa pemerintah belum membahas terkait aturan mudik Lebaran tahun 2022. Namun, ia memastikan dalam waktu dekat akan ada pembahasan terkait aturan mudik Lebaran.
Rep: Dian Fath Risalah Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa pemerintah belum membahas terkait aturan mudik Lebaran tahun 2022. Namun, ia memastikan dalam waktu dekat akan ada pembahasan terkait aturan mudik Lebaran.

Baca Juga


“Belum, tapi insya Allah mudik boleh. Nanti kita rapikan saja aturannya,” ujarnya dalam keterangan, Rabu (23/3/2022).

Meskipun demikian, kata Muhadjir, untuk berjaga-jaga masyarakat diminta untuk segera melengkapi vaksin hingga dosis kedua bahkan booster. Menurutnya, dengan sudah disuntik vaksin lengkap maka masyarakat akan bisa lebih aman apabila ingin melaksanakan mudik.

“Yang jelas diutamakan yang mudik itu yang sudah vaksin dua kali, vaksin lengkap dan booster,” kata Menko PMK.

Pada Selasa (22/3/2022) kemarin, kasus konfirmasi Covid-19 kembali naik di angka 7.464 setelah tercatat kemarin yaitu 4.699 kasus. Namun, angka ini lebih rendah dibandingkan angka kasus akhir Januari 2022 lalu. Total jumlah kasus konfirmasi Covid-19 sejak Maret 2020 adalah 5.974.646.

Hingga kemarin, vaksinasi dosis 1 telah diberikan kepada 194.906.900 penduduk. Kemudian vaksinasi dosis 2 telah diberikan kepada 155.391.750 penduduk. Lalu vaksinasi dosis 3 juga telah diberikan kepada 17.565.378.

“Untuk jaga-jaga, marilah kita segera melengkapi vaksin dua dan booster. Ramai-ramai booster. Kita pastikan mereka yang booster aman untuk mudik,” kata Menko PMK.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah terus mendorong peningkatan capaian vaksinasi masyarakat baik vaksin dosis kedua maupun booster dosis ketiga menjelang Ramadhan. Salah satu caranya, pemerintah ingin menjadikan vaksin booster atau dosis ketiga sebagai syarat untuk mudik lebaran.

"Kemudian juga booster bahkan nanti booster itu kita ingin jadikan sebagai syarat kalau nanti orang mau mudik," kata Wapres di sela kunjungan kerjanya ke Pesantren al-Ittifaq, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Selasa (22/3).

Wapres mengatakan, selain vaksinasi sudah lengkap atau dua kali dosis, masyarakat yang ingin mudik harus sudah di-booster. Jika wacana itu direalisasikan, masyarakat yang ingin mudik dan sudah divaksinasi booster tidak perlu melakukan tes RT PCR maupun swab antigen.

"Sehingga dengan demikian maka tidak perlu lagi ada semacam di PCR, atau antigen," katanya.

Namun, wacana tersebut masih perlu menyesuaikan kondisi kasus Covid-19 di Indonesia yakni, jika terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia. Wapres menegaskan, vaksinasi menjadi penting untuk kekebalan komunitas di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini sudah mulai melandai. Karena itu, demi mengendalikan kondisi kasus yang sudah menurun tersebut perlu terus digencarkan vaksinasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler