Satu dari Dua Kotak Hitam Pesawat China Eastern Ditemukan

Tim pencari berhasil menemukan satu dari dua kotak hitam pesawat China Eastern

Antara/Xinhua
Sejumlah potongan puing pesawat penumpang China Eastern Airlines ditemukan di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan.
Rep: Lintar Satria Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, WUZHOU -- Regulator penerbangan China mengatakan tim pencari berhasil menemukan satu dari dua kotak hitam pesawat China Eastern yang jatuh di pegunungan bersama 132 orang di dalamnya. Perangkat tersebut rusak parah.

Civil Aviation Administration of China (CAAC) mengatakan belum diketahui apakah kotak hitam itu perekam data penerbangan atau perekam suara di kokpit. Pesawat dengan nomor penerbangan MU5735 jatuh Senin (21/3/2022) lalu.

Pesawat Boeing 737-800 yang berangkat dari Kunming menuju Guangzhou tiba-tiba menukik dari ketinggian ketika pesawat harusnya mulai turun untuk mendarat. Sisa bagian pesawat ditemukan terpisah-pisah dan belum ada penumpang selamat yang ditemukan.

Pejabat CAAC mengatakan belum diketahui penyebab kecelakaan ini. Regulator itu memperingatkan proses penyelidikan akan berjalan sangat sulit karena kerusakan yang dialami pesawat.

"Kami menemukan kotak hitam di lokasi kejadian tapi bagian luar kotak hitam ini rusak berat, sehingga tim investigasi di garis depan masih mencari tahu apakah itu perekam data penerbangan atau perekam suara kokpit," kata kepala penyelidikan CAAC, Mao Yanfeng di konferensi pers, Rabu (23/3).  

Pada wartawan Mao menambahkan cuaca di jalur penerbangan pesawat tidak menunjukkan bahaya. Pengendali udara juga menjaga komunikasi dengan pesawat setelah lepas panda dan sebelum tiba-tiba menukik.

Sebelumnya CAAC mengatakan selama menunkik pesawat tidak merespon panggilan dari pengendali udara. Pihak berwenang mengatakan pesawat itu memenuhi standar layak terbang sebelum lepas landa dan tiga pilotnya dalam keadaan sehat.

Dalam konferensi pers China Eastern mengatakan kapten pesawat mulai bekerja di maskapai itu pada Januari 2018 dan memiliki 6.709 jam terbang. Sementara ko-pilot satu dan dua memiliki 31.769 dan 556 jam terbang.

"Dari apa yang kami ketahui, performa tiga pilot cukup baik dan keluarga mereka relatif harmonis," kata salah satu pejabat China Eastern.

Surat kabar The Paper melaporkan merespon kecelakaan ini China Eastern telah memperketat tindak pencegahan. Setiap pesawat harus memiliki dua kapten senior dan satu ko-pilot senior di dalamnya.

China Eastern dan dua anak perusahaannya telah mengandangkan lebih dari 200 pesawat 737-800 mereka. Selama dua dekade terakhir Cina telah meningkatkan standar keselamatan perjalanan udara. Insiden Senin lalu merupakan kecelakaan pesawat besar pertama selama dua puluh tahun.


sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler