Cara Nabi Muhammad SAW Menjalankan Puasa
Nabi Muhammad saat berpuasa pasti menjaga lisan dan seluruh anggota tubuh.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, selaku suri teladan manusia, setiap ibadah yang kita lakukan hendaknya meniru apa yang dilakukan oleh-Nya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan yang keji, maka Allah SWT tidak butuh kepada pengorbanannya untuk meninggalkan makan dan minumnya". (HR Bukhari)
Dari hadits tersebut diketahui, Nabi Muhammad saat berpuasa pasti menjaga lisan dan seluruh anggota tubuh dari perbuatan keji. Menjauhi dan meninggalkan hal-hal yang dapat merusak puasa adalah kewajiban bagi setiap Muslim, sebagaimana dicontohkan Rasulullah.
Puasa, utamanya di Bulan Ramadhan, memiliki banyak manfaat yang dikhususkan. Salah satunya Allah SWT mengangkat derajat umat-Nya dan menghapus dosa-dosa mereka. Akan disayangkan jika keberkahan ini dirusak oleh lisan atau perbuatan yang keji.
Dalam riwayat lainnya, Abu Hurairah ra mengatakan Rasulullah SAW bersabda, "Betapa banyak dari orang yang berpuasa hanya mendapatkan haus dan lapar dari puasanya, dan betapa banyak dari orang yang melaksanakan qiyamullail hanya mendapatkan lelahnya tidak tidur dari qiyamullailnya". (HR Ahmad)
Dilansir di laman Have Halal Will Travel, disebutkan ada beberapa langkah yang disiapkan Rasulullah sebelum berpuasa. Langkah pertama adalah menjalani sahur.
Sahur merupakan bentuk kasih sayang Rasul kepada umatnya. Sehingga, beliau melakukannya dan menjadi anjuran bagi orang yang ingin berpuasa. Dalam HR Nasa'i disebutkan Nabi SAW bersabda, "Bersahurlah kalian, karena ada berkah di dalamnya".
Selanjutnya, Nabi memulai hari dengan shalat Subuh berjamaah di masjid. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa salat subuh (Subuh) akan berada di bawah Perlindungan Allah. Wahai anak Adam! Waspadalah, jangan sampai Allah memanggil Anda untuk bertanggung jawab dalam hal apa pun dari (untuk menarik) Perlindungan-Nya". (HR. Al-Bukhari)
Hal lain yang dilakukan Nabi saat berpuasa adalah bersedekah kepada fakir miskin. Ramadhan merupakan waktu untuk memberikan bantuan kepada saudara Muslim yang kurang beruntung.
Diriwayatkan Ibn Abbas RA, "Nabi SAW adalah yang paling dermawan dari semua orang, dia biasa menjadi lebih murah hati di bulan Ramadan ketika Jibril bertemu dengannya. Jibril biasa menemuinya setiap malam selama Ramadan untuk merevisi Alquran bersamanya. Utusan Allah, Muhammad SAW lebih murah hati daripada angin kencang". (Al-Bukhari).
Ibadah lain yang selalu dilaksanakan Nabi sembari berpuasa adalah membaca dan mennghatamkan Alquran. Sebagai bulan dimana Alquran diturunkan, Nabi dan para sahabat membaca Alquran lebih sering dari waktu-waktu lainnya.
Dalam sebuah hadits disebutkan, "Saya tidak tahu bahwa Rasulullah SAW membacakan seluruh Alquran dalam satu malam, atau shalat Qiyam sampai pagi, atau pernah berpuasa sebulan penuh kecuali Ramadhan". (HR Nasa'i)
Saat waktu berbuka puasa dikumandangkan, Nabi Muhammad mengajak seluruh umat untuk tidak menundanya. Dalam HR Abi Dawud disebutkan, "Orang-orang akan terus melakukannya dengan baik (puasa) selama mereka cepat berbuka puasa".
Terakhir, saat malam Nabi Muhammad akan melakukan shalat Tarawih. Ibadah ini adalah sholat sunnah yang dikhususkan untuk malam-malam Ramadhan.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Siapa pun yang berdoa di malam hari di bulan Ramadhan karena keimanan yang tulus dan mencari pahala dari Allah, semua dosanya sebelumnya akan diampuni". (Bulugh al-Maram)
https://www.havehalalwilltravel.com/8-habits-of-prophet-to-adopt-ramadan-2019