Roti Buaya Lambang Setia Sehidup Semati Pengantin Betawi

Roti Buaya menjadi lambang setia pasangan pengantin untuk melewati kehidupan baru selepas pernikahan.

network /Kurusetra
.
Rep: Kurusetra Red: Partner
Roti Buaya. Roti Buaya menjadi lambang setia pasangan pengantin untuk melewati kehidupan baru selepas pernikahan. Foto: Republika.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Buaya yang dijadikan lambang ketidaksetiaan seorang pria ternyata salah besar. Dalam pernikahan suku Betawi, buaya justru dijadikan sebagai lambang kesetiaan pasangan pengantin untuk sehidup semati.

Sedulur, Anda tentu pernah mendengar Roti Buaya. Makanan yang memang berbentuk buaya itu merupakan salah satu tradisi yang akan selalu dibawa dalam seserahan ketika seorang pria datang melamar atau hendak menikahkan calon istrinya.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Diperintahkan Kiai Puasa Satu Tahun, Malah Puasa Setengah Hari

Sepasang roti buaya melambangkan mempelai pria dan wanita yang akan menikah. Roti buaya berukuran besar adalah mempelai pria, dan yang berukuran lebih kecil sebagai mempelai wanita.

Selain itu ada pula roti buaya yang sangat kecil yang melambangkan sang wanita siap melepas masa lajang. Ia akan menjadi seorang istri dengan memberikan keturunan alias anak.

BACA JUGA: Buaya Putih Penunggu Setu Babakan, Jelmaan Gadis yang Cintanya tak Direstui

Lantas mengapa buaya yang dipilih menjadi lambang kesetiaan. Dijelaskan dalam buku “Kuliner Betawi: Selaksa Rasa & Cerita”, masyarakat Betawi percaya roti buaya akan membawa keberuntungan, kemakmuran, harapan, dan kesetiaan kepada setiap pasangan yang baru menikah.

Menurut kepercayaan warga Betawi, buaya adalah hewan yang setia kepada pasangannya dan selalu tinggal di sumber mata air. Jadi roti buaya menjadi simbol melanjutkan kehidupan baru. Masyarakat Betawi lama juga percaya akan keberadaan siluman buaya putih atau disebut "Aji Putih Nagaraksa".

BACA JUGA: Siapa Sebenarnya Sarinah, Sampai-Sampai Namanya Jadi Nama Mal Pertama di Indonesia

Meski namanya adalah roti buaya, tapi tidak selamanya makanan seserahan itu dibuat dari roti. Ada juga masyarakat Betawi yang membuat roti buaya dari anyaman daun kelapa bahkan dari kayu yang diukir menjadi bentuk buaya.

Ketika pabrik roti di Batavia muncul pada abad ke-17 dan 18, mulailah dibuat roti berbentuk buaya. Namun, meski berbentuk roti, makanan yang memiliki rasa tawar itu hanya boleh dijadikan pajangan saja dan dilarang dimakan. Roti buaya akan dipajang sampai basi dan berjamur lalu dibuang.

BACA JUGA: Cak Nun: Yang Mengatur Hujan Bisa Tuhan, Wakil-Wakil Tuhan, atau Makhluk Seperti Jin dan Manusia

Seiring waktu, ada pergeseran budaya yang membuat roti buaya akhirnya diperbolehkan untuk dimakan. Alasannya karena roti buaya yang hanya dibiarkan membusuk akan mubazir. Sejak saat itu roti buaya yang dijadikan seserahan pun memiliki rasa. Setelah ijab kabul, roti akan dipotong-potong dan dibagikan kepada anak-anak, termasuk gadis yang belum menikah agar ketularan naik pelaminan.

TONTON VIDEONYA:


>
Humor Gus Dur: Kiai Sepuh Kelelahan Diajak Istrinya Maraton "Bunuh Orang Kafir" di Malam Pertama
>
Siapa Sebenarnya Sarinah, Sampai-Sampai Namanya Jadi Nama Mal Pertama di Indonesia
> Humor Gus Dur: Diperintahkan Kiai Puasa Satu Tahun, Malah Puasa Setengah Hari
> Humor Gus Dur: Gara-Gara Dikirimi PSK, Gus Dur Terpaksa Tidur di Sofa
> Pendeta Saifuddin Minta 300 Ayat Alquran Dihapus, Ahmad Dhani: Cukup Ahok Pionir Penista Agama
> Sujiwo Tejo: Indonesia Mayoritas Muslim Kenapa Harus Ada Logo Halal, Tapi Enggak Ada Logo Haram?
> Humor Gus Dur: Presiden Israel Tertawa Topi Yahudi Disebut BH yang Dibelah Dua
> Setelah Wayang, Kini Nasi Padang yang Diharamkan
> Humor Gus Dur: Cak Nun Batal Temani Soeharto Tobat Gara-Gara Dikerjain Gus Dur

TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:

iv>

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

sumber : https://kurusetra.republika.co.id/posts/86405/roti-buaya-lambang-setia-sehidup-semati-pengantin-betawi
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler