Saat Ramadhan, Satgas Minta Masyarakat Ibadah dengan Prokes
Wiku mengatakan, aktivitas masyarakat akan meningkat selama Ramadhan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, meminta agar masyarakat beribadah dengan aman. Salah satunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, terutama selama bulan suci Ramadhan.
"Kita juga ibadahnya harus terkendali. Jadi betul-betul kita melakukannya dengan khusyuk, terkendali dengan protokol kesehatan sehingga kita aman, terutama selama masa ramadhan. Ini sudah kita lakukan sebelumnya dan hasilnya aman. Berarti ke depannya juga pasti akan aman," kata Prof Wiku dalam keterangan, Selasa (29/3).
Wiku mengatakan, aktivitas masyarakat akan meningkat selama Ramadhan sehingga perlindungan hanya bisa dilakukan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Kita tetap waspada dengan kondisi ini agar harus tetap terkendali. Apakah pergi ke tempat ibadah, ataukah juga mungkin ke pasar dan seterusnya tidak apa-apa asal betul-betul pertama protokol kesehatannya dijaga ketat agar melindungi diri dan melindungi orang lain," kata Wiku.
Prof Wiku menambahkan, pada saat ini kasus Covid-19 terus menunjukkan angka yang cenderung menurun. Namun, Wiku mengimbau agar masyarakat jangan lengah dan tetap waspada agar kondisi ini tetap terkendali.
"Caranya dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak selama beraktivitas di Bulan Ramadan," ujarnya.
Wiku juga meminta bagi masyarakat yang belum melakukan vaksinasi kedua maupun booster agar segera divaksinasi. Hal ini guna meningkatkan imunitas, terutama bagi yang melakukan mudik.
"Supaya mudik kita aman, mohon untuk segera melakukan vaksin booster bagi yang belum. Bagi yang belum vaksinasi kedua, segara vaksin. Supaya imunitasnya naik dan orang yang melakukan perjalanan aman, dan yang dikunjungi juga aman. Jadi, betul-betul kita mengamankan semua," tegasnya.
Terkait pelonggaran kebijakan, Wiku juga meminta masyarakat yang berada di daerah padat penduduk dengan tingkat mobilitas yang tinggi agar selalu menjaga protokol kesehatan. Sebab, daerah yang padat penduduk dengan mobilitas yang tinggi rentan terhadap penularan.
"Karena itu, perhatian pemerintah dan juga masyarakat pada daerah-daerah tersebut harus betul-betul menjalankan protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitas sosial ekonominya," ujarnya.