Sidebar

Sri Mulyani Optimis Ekonomi Kuartal I 2022 tumbuh 5 Persen

Wednesday, 30 Mar 2022 05:18 WIB
Sri Mulyani Optimis Ekonomi Kuartal I 2022 tumbuh 5 Persen . Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan arahan ketika acara serah terima Barang Milik Negara (BMN) Kementerian PUPR kepada Pemerintah Daerah, Yayasan, dan Perguruan Tinggi serta Alih Status Penggunaan BMN kepada Kementerian/Lembaga di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (29/3/2022). Kegiatan ini merupakan upaya percepatan penyerahan infrastruktur yang telah dibangun oleh Kementerian PUPR yang didanai oleh APBN untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan seluas-luasnya untuk pelayanan bagi masyarakat, dimana hal tersebut merupakan bagian dari amanah tata kelola APBN dan Pengelolaan Barang Milik Negara sesuai dengan UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Prayogi/Republika

IHRAM.CO.ID,JAKARTA-- Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar lima persen pada kuartal I 2022. Hal ini menyusul pemulihan ekonomi di Tanah Air yang semakin membaik.

Baca Juga


Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah tetap optimis meski perang Rusia dan Ukraina membuat mayoritas harga komoditas naik dan memicu lonjakan inflasi global.

"Untuk pertumbuhan ekonomi diharapkan kuartal I 2022 cukup baik sekitar lima persen atau di atas lima persen," ujarnya saat konferensi pers virtual dikutip Rabu (30/3/2022).

Namun, dia tak menampik pihaknya sedang mewaspadai gejolak harga pangan dan energi, serta potensi lonjakan inflasi yang akan menekan sektor keuangan di global.

"Ini risiko yang harus diwaspadai, risiko yang berbeda dengan situasi dua tahun terakhir. Dua-duanya bisa mengancam pemulihan ekonomi," ucapnya.

Sementara itu Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menambahkan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama akan lebih baik dari 2021. Mengingat tahun lalu, pertumbuhan ekonomi masih mencatatkan kinerja pertumbuhan yang kontraksi. 

“Apalagi, awal 2022 pemerintah makin melonggarkan kebijakan mobilitas masyarakat. Mobilitas indeks dan variabel sektor riil ini relatif meningkat baik," ucapnya.

Namun, pekerjaan rumah yang besar kata Suahasil pada kuartal kedua. Pada tahun lalu, pertumbuhan kuartal II sebesar tujuh persen. Hal ini menjadi tantangan utama pertumbuhan ekonomi.

"Tahun lalu kuartal II sudah di atas tujuh persen, sehingga ini harus lebih didorong cepat lagi supaya bisa ditingkatkan," kata dia.

Dia berharap momentum bulan Ramadan dan lebaran Idulfirtri bisa menjadi momentum pendorong percepatan pemulihan ekonomi, sehingga PDB bisa ikut terungkit dengan adanya momentum musiman tersebut.

"Kita syukuri kasus omicron turun dan akan ada momentum bulan puasa dan lebaran. Ini supaya jadi dorongan PDB untuk kuartal II," ucapnya.

Berita terkait

Berita Lainnya