BPBD Kabupaten Bandung dan PVMBG Bersama Geo Dipa Gelar Sosialisasi Mitigasi Kebencanaan
Sosialisasi mitigasi kebencanaan ini dilakukan di tiga kampung sekitar PLTP Patuha.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) membentuk masyarakat yang tanggap bencana melalui Sosialisasi Mitigasi Kebencanaan pada Selasa (15/3) hingga Kamis (17/3). BPBD Kabupaten Bandunh dan PVMBG bekerja sama dengan PT Geo Dipa Energi.
Sosialisasi mitigasi kebencanaan ini dilakukan di tiga kampung sekitar wilayah kerja PLTP Patuha, yaitu Kampung Kendeng, Kampung Babakan, dan Kampung Pasirwaas yang terletak di Desa Sugihmukti.
Yasa Suparman dari PVMBG menjelaskan dalam paparannya, gempa-gempa vulkanis yang terjadi di Gunung Patuha merupakan gempa mikro. Pada daerah ini, tekanan yang disimpan tidak akan terlalu besar, karena akan langsung dilepaskan secara berkala yang menyebabkan sering terjadinya gempa mikro. "Magnitudenya berkisar 2-3 skala richter,” ujarnya dalam keterangan media, Rabu (30/3/2022).
Pada kesempatan yang sama Abdurochman dari BPBD Kabupaten Bandung menyampaikan bahwa peranan dalam menghadapi situasi bencana menjadi tugas dan tanggung jawab dari semua pihak. "Jadi kami hadir disini dalam upaya untuk peningkatan kapasitas pengurangan risiko dan peningkatan ketangguhan masyarakat dalam penanggulangan bencana," kata dia.
Dalam mitigasi bencana terdapat dua poin yang wajib dipahami yaitu mengenal ancamannya dan mengurangi risikonya. Ia mrnegaskan, peran kolaborasi pentahelix sangat penting dalam pengurangan risiko kebencanaan.
“Kami sangat mengapresiasi GeoDipa yang telah mengundang kami untuk berkolaborasi dalam penanggulangan bencana dengan cara sosialisasi mitigasi yang sedang kita lakukan hari ini. Namun peran masyarakat menjadi elemen utama dalam proses penanggulangan bencana, karena tugas penanggulangan tidak hanya BPBD saja, tapi semua pihak harus terlibat," kata Abdurochman.
Saat ini, telah terbentuk struktur emergency response team pada masyarakat. Ini agar ketika terjadi situasi bencana, masyarakat telah memiliki tanggung jawab dan tugas masing-masing untuk saling membantu satu sama lain.
Adapun Ahmad Riyan selaku Project Manager Geodipa menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan kepada lingkungan sekitar wilayah kerja mereka.
"Kami berupaya memberikan hal yang bermanfaat, salah satunya seperti pada kesempatan kali ini adalah membentuk masyarakat tanggap bencana dengan menghadirkan ahli-ahli untuk dapat berbagi. Ini agar kita semua bisa lebih mempersiapkan diri menghadapi situasi bencana" ujar Riyan.