Gelar Banyak Kegiatan Ramadhan, MASK Tetap Terapkan Prokes
Program pendidikan dan peningkatan kualitas ibadah selama Ramadhan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) memiliki banyak program-program keagamaan selama Ramadhan. Meski demikian program ini dijalankan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) salah satunya jaga jarak dan wajib memakai masker.
"Shaf sholat masih berjarak," kata Sekretaris MASK, Ahmad Zani, saat dihubungi Republika, Kamis (31/3/2022).
Ahmad Zaini mengatakan, MASK belum bisa merapatkan Shaf, meski Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah merekomendasikan jamaah masjid boleh merapatkan Shaf. Hal ini dilakukan demi kepentingan bersama terhindar dari virus Covid-19.
"Bagi kami menilai sisi urgensinya yaitu menjaga keselamatan kita semua, dan sampai sekarang kita juga belum melihat membludaknya jamaah yang datang maka penerapan jaga jarak masih relevan kita lakukan," ujarnya.
Ahmad Zaini menuturkan, MASK memiliki banyak progam yang akan dilaksanakan selama bulan Ramadhan unggulan. Namun, tahun ini MASK lebih konsentrasi kepada pendidikan dan peningkatan kualitas ibadah para jamaah.
"Ramadhan ini akan lebih fokus kepada pendidikan dan peningkatan kualitas ibadah jamaah," katanya.
Dia mengatakan, program pendidikan dan peningkatan kualitas ibadah itu akan digelar pada waktu malam dan subuh Ramadhan. Diharapkan banyak jamaah yang bisa hadir pada program tersebut.
"Seperti kajian-kajian setiap malam, ditambah dengan kuliah subuh, dan tausiyah pada 10 malam terakhir Ramadhan saat qiyamullail," katanya.
Ahmad memastikan sebagai bentuk kepedulian Takmir MASK kepada kesehatan jamaah, pihaknya menyediakan dokter yang siaga untuk memeriksa kesehatan para jamaah. Meski demikian jamaah tetap diimbau untuk menjaga kesehatannya selama Ramadan.
"Selain itu kita sediakan dokter dan perawat yang akan standby setiap hari untuk berjaga," katanya.
Selain program peningkatan kualitas ibadah, masjid yang berada di pemukiman mewah ini juga menyediakan program peningkatan ekonomi masyarakat setempat. Panitia menyediakan tempat untuk bazzar dan aktivitas ekonomi lainnya.
"Mungkin sisanya ada bazzar dan buka puasa bersama setiap hari selama Ramadhan dan kegiatan lain masih dalam penyusunan seperti tabligh Akbar dan agenda ngabuburit," katanya.
Ahmad Zaini mencatat, sejauh ini pihaknya telah menyediakan 500 kotak nasi untuk buka puasa setiap Ramadhan. Jika ada jamaah tidak mendapatkan jatah buka bersama di masjid, maka pilihannya membeli di area bazzar
"Plannya jamaah akan berbuka puasa di bazzar kita jika persediaan tidak mencukupi, jika itu terjadi akan kami siapkan plan b yaitu penambahan jumlah porsi yang tersedia," katanya.