Reisa: Kalau Mau Vaksinasi Booster Saat Ramadhan, Pilih Jam Jelang Buka Puasa

Divaksinasi jelang buka puasa, orang bisa segera minum obat andaikan ada KIPI.

Antara/Aprillio Akbar
Sejumlah warga antre untuk mengikuti vaksinasi dosis ke-3 di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (2/4/2022). Untuk mengantisipasi kemungkinan butuh obat akibat KIPI vaksin booster, masyarakat disarankan untuk divaksinasi menjelang jam berbuka puasa.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro menyarankan vaksinasi booster selama Ramadhan sebaiknya dilakukan menjelang waktu berbuka puasa. Hal ini dapat mengantisipasi kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI).

Baca Juga


"Kalau mau vaksin, pilih waktu yang mendekati buka puasa," kata Reisa Broto Asmoro dalam Siaran Sehat yang diikuti dari Youtube RRI Net Official di Jakarta, Senin (4/4/2022) sore.

Gejala KIPI, menurut Reisa, biasanya muncul empat sampai enam jam usai suntikan. Jadi, saat KIPI mulai terasa, masyarakat bisa langsung mengonsumsi obat-obatan.

Reisa yang juga Duta Perubahan Perilaku itu mengatakan, KIPI merupakan reaksi wajar yang terjadi pada tahapan vaksinasi. Pada keadaan terberat, maka KIPI perlu diatasi dengan mengonsumsi obat pereda nyeri.

Namun, Reisa memastikan bahwa selama Ramadhan pemerintah telah mengalokasikan vaksin dengan takaran setengah dosis untuk booster. Risiko KIPI yang muncul relatif lebih ringan bila dibandingkan dosis penuh.

"Bahkan, banyak yang sudah melengkapi dua dosis, tidak muncul KIPI-nya," katanya.

Supaya stamina tetap terjaga selama proses antrean vaksinasi, menurut Reisa, peserta disarankan untuk mengonsumsi gizi berimbang saat sahur agar energi yang dimiliki mencukupi untuk aktivitas sepanjang hari. Pada saat sahur maupun berbuka puasa disarankan mengonsumsi banyak serat seperti sayur dan buah.

Makanan rendah serat dan tinggi lemak jenuh bisa menyebabkan darah lebih kental dan memicu sumbatan darah. Reisya menyebut, kebiasan makan itu menyebabkan aliran oksigen berkurang, sehingga lemas dan mengantuk berlebihan.

"Makanan dengan karbohidrat kompleks membuat kenyang lebih lama," katanya.

Reisa mengatakan, peserta vaksinasi juga disarankan untuk menghindari konsumsi makanan tinggi gula, makanan manis dengan glukosa lebih cepat dicerna. Sebab, itu justru membuat energi tidak bertahan lama.

Saat berbuka puasa, menurut Reisa, makananlah secukupnya. Perhatikan kadar garam dan lemaknya yang tidak berlebihan.

"Makan dalam jumlah banyak, perut bisa mual dan terjadi gangguan lambung. Disarankan kurma tiga butir, buah segar itu lebih disarankan," katanya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler