Puasa Ramadhan Bisa Jadi Awal Hidup Lebih Sehat
Ada sejumlah kebiasaan yang bisa berubah lebih sehat selama Ramadhan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa Ramadhan tak hanya bisa menjadi momen untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan ummat Muslim. Dengan cara yang tepat, puasa Ramadhan juga bisa membantu ummat Muslim untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan diri.
Seperti diketahui, puasa memiliki beberapa dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan. Sebagian manfaat dari berpuasa adalah membantu mengontrol nafsu makan dan mengelola kadar kolesterol. Studi terbaru juga menunjukkan bahwa puasa dapat mempengaruhi profil lipid seseorang.
"(Puasa) menyebabkan penurunan kadar kolesterol, yang bisa mencegah terjadinya serangan jantung, strok, dan penyakit lain," ungkap Cleveland Clinic Abu Dhabi.
Setidaknya ada lima hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesehatan diri selama puasa Ramadhan. Berikut ini adalah kelima hal tersebut, seperti dilansir Cleveland Clinic Abu Dhabi, Rabu (6/4/2022).
Berbuka Puasa dengan Sehat
Meski puasa bisa memunculkan rasa haus dan lapar, coba kendalikan diri untuk tidak makan dan minum minuman manis berlebihan ketika berbuka puasa. Buka puasa yang sehat bisa dimulai dengan mengonsumsi tiga butir kurma dan meminum air putih. Kedua asupan ini bisa memberikan pasokan energi instan dan hidrasi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sajian sup yang ringan juga bisa menjadi opsi menu berbuka untuk membantu hidrasi.
Untuk makan besar, ada baiknya membatasi makanan yang mengandung gula, garam, krim, atau minyak yang berlebih. Sumber protein yang dikonsumsi bisa berupa ikan atau daging yang minim lemak. Sedangkan sumber karbohidrat yang dikonsumsi sebaiknya merupakan karbohidrat kompleks. Jangan lupa juga untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayur.
Hindari mengonsumsi makanan secara terburu-buru dan sekaligus banyak. Mengontrol porsi makan saat berbuka puasa bisa membantu melancarkan pencernaan dan mencegah terjadinya kenaikan berat badan.
Sahur Bergizi
Seperti halnya berbuka puasa, sahur juga merupakan jam makan yang penting bagi orang berpuasa. Meski rasa kantuk dan malas kerap muncul, upayakan untuk tetap menyantap makanan sahur yang kaya gizi dan beragam.
Biasakan juga untuk meminum air yang cukup. Hindari minuman mengandung kafein seperti kopi atau teh karena keduanya bisa mendorong keinginan berkemih lebih sering dan dapat memicu dehidrasi ketika berpuasa.
Hidrasi Terjaga
Sedikit mengalami dehidrasi saat berpuasa merupakan hal yang alami. Kondisi ini bisa memicu timbulnya gejala seperti sakit kepala ringan atau menurunnya konsentrasi.
Untuk meminimalisasi dampak ini, asupan cairan perlu dioptimalkan pada saat berbuka puasa hingga sahur. Salah satu minuman yang sangat dianjurkan adalah air putih. Penggemar kopi atau minuman bersoda sebaiknya mengurangi konsumsi kedua minuman ini karena keduanya bersifat diuretik dan dapat memicu dehidrasi.
Olahraga Sesuai Kondisi
Berpuasa Ramadhan bisa memicu seseorang untuk hidup tidak aktif karena adanya rasa lapar dan haus. Akan tetapi, Ramadhan sebenarnya bukan penghalang bagi orang-orang untuk tetap berolahraga.
Agar tidak terasa berat, olahraga selama Ramadhan sebaiknya tidak dilakukan saat berpuasa, melainkan di waktu-waktu yang lebih leluasa. Sebagai contoh, berolahraga sebelum sahur atau beberapa jam setelah berbuka puasa.
Perbaiki Gaya Hidup
Ramadhan memberikan peluang bagi ummat Muslim untuk bisa menghentikan kebiasaan-kebiasaan tak sehat yang sebelumnya sering dilakukan, seperti merokok atau makan makanan manis berlebih. Manfaatkan momen puasa untuk mengontrol keinginan diri untuk melakukan kebiasaan tidak sehat. Di sisi lain, Ramadhan juga bisa menjadi momen untuk memulai kebiasaan baru yang sehat, seperti menyantap lebih banyak sayuran, minum lebih banyak air putih, dan berolahraga rutin.