India akan Tingkatkan Produksi Senjata Dalam Negeri
Langkah produksi sendiri diambil untuk imbangi potensi kekurangan impor dari Rusia.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pemerintah India pada Kamis (7/4/2022) akan meningkatkan produksi peralatan militernya, termasuk helikopter, mesin tank, rudal dan sistem peringatan dini udara. Langkah ini diambil untuk mengimbangi potensi kekurangan dari Rusia sebagai pemasok utama persenjataan ke India.
Hampir 60 persen alat pertahanan India bergantung pada Rusia. Operasi militer Rusia di Ukraina telah menambah keraguan India tentang pasokan persenjataan di masa depan.
“Tujuan kami adalah untuk mengembangkan India sebagai pusat manufaktur pertahanan,” kata Menteri Pertahanan Rajnath Singh.
Situs web Kementerian Pertahanan India mengatakan, pesanan militer senilai 2.100 miliar rupee atau setara 28 miliar dolar AS kemungkinan akan ditempatkan pada produsen pertahanan domestik dan swasta dalam lima tahun ke depan.
Seorang pensiunan jenderal India, D.S. Hooda mengatakan, dalam kunjungan Presiden Vladimir Putin ke New Delhi tahun lalu, kedua belah pihak memutuskan untuk mengalihkan beberapa manufaktur Rusia ke India sebagai syarat untuk menghentikan impor. Dengan demikian, impor helikopter, korvet, mesin tank, rudal, dan sistem peringatan dini udara secara bertahap akan dihentikan.
“Beberapa suku cadang yang kami butuhkan mungkin akan dialihkan,” kata Hooda.
Untuk memenuhi persyaratan jangka pendeknya, India dapat mempertimbangkan pembelian alat pertahanan dari negara pecahan Soviet dan negara-negara pakta Warsawa. Bulgaria, Polandia, Georgia, Kazakhstan, dan Ukraina dapat membantu India memasok cadangan untuk pesawat tempur Rusia Sukhois dan MiG-29. Termasuk meningkatkan tank dan kendaraan lapis baja, karena mereka memiliki platform dan suku cadang yang mirip dengan alat pertahanan asal Soviet.
Kementerian Pertahanan India sejauh ini telah mengidentifikasi daftar lebih dari 300 item suku cadang yang dilarang impor, guna membantu produsen lokal memenuhi persyaratan angkatan bersenjata di tahun-tahun mendatang. Angkatan udara India memiliki lebih dari 410 pesawat tempur Soviet dan Rusia dengan campuran platform impor dan lisensi, termasuk Su30, MiG-21, dan MiG 29. Semua alat pertahanan tersebut membutuhkan suku cadang dan komponen Rusia. India juga memiliki kapal selam, tank, helikopter, kapal selam, fregat, dan rudal Rusia.