Kelompok Cipayung Plus Demo Pemerintah, Sampaikan Tiga Tuntutan
Kelompok Cipayung sampaikan 3 tuntutan ke Pemerintah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus menggelar aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Jumat (8/4/2022).
Mereka menyampaikan tiga tuntutan, yaitu menolak kenaikan harga BBM dan LPG, menolak kenaikan harga bahan pokok, dan menolak kenaikan PPN.
Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Raihan Ariatama, dalam keterangannya kepada para wartawan menyampaikan bahwa kenaikan harga BBM, kenaikan harga bahan pokok, dan kenaikan PPN akan menambah beban ekonomi masyarakat yang telah tertekan dan terpuruk selama ini akibat pandemi Covid-19.
Dia menyebutkan pertama adalah soal kenaikan harga BBM jenis Pertamax yang naik dari harga Rp. 9.000 per liter menjadi Rp. 12.500 per liter. Kenaikan ini menimbulkan disparitas harga yang tinggi antara Pertamax dan Pertalite yang berpotensi memicu migrasi konsumsi bahan bakar.
“Jika terjadi terus menerus akan menyebabkan kelangkaan pertalite dan subsidi BBM yang tidak tepat sasaran," ujar Raihan, dalam keterangannya, Sabtu (9/4/2022).
Selain itu, Kelompok Cipayung Plus menyampaikan penolakan terhadap kenaikan harga bahan pokok. Harga bahan pokok naik, terutama minyak goreng yang sejak akhir 2021 sampai saat ini selalu berada di harga Rp20 ribu-an, bahkan pernah terjadi kelangkaan minyak goreng di pasaran. “Harga bahan pokok yang tinggi ini menambah beban ekonomi masyarakat," kata Raihan.
Penolakan terhadap kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 11 persen yang diberlakukan oleh pemerintah pada 1 April 2022 juga menjadi tuntutan dari Kelompok Cipayung Plus.
Dia menjelaskan, kenaikan PPN ini akan menyebabkan beberapa harga barang dan jasa naik, khususnya barang dan jasa yang terkena PPN seperti minyak goreng kemasan, mie instan, pulsa dan paket data, dan lain sebagainya.
“Kenaikan PPN ini akan menambahkan beban ekonomi masyarakat dan menekan daya beli masyarakat, karena PPN dikenakan langsung kepada masyarakat," ungkap Raihan.
Dia menambakan, kenaikan harga BBM, bahan kebutuhan pokok dan PPN secara akumulatif akan memperburuk kondisi ekonomi masyarakat, mempengaruhi daya beli masyarakat dan berpotensi memperlambat laju pertumbuhan ekonomi.
Kelompok Cipayung Plus yang tergabung dalam aksi demonstrasi adalah: Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI), Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), dan Pengurus Pusat Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI).
Selain itu pula Pengurus Pusat Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI), Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiah (DPP IMM), Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Budhis Indonesia (PP HIKMAHBUDHI), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PB PII), Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI), dan Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI).