Sejarah Becak dan Alasan Soekarno tidak Setuju dengan Profesi Tukang Becak

Artis Hollywood era 1950-an, Jane Simon yang membintangi film Ivanhoe disebut Bung Karno penasaran ingin naik becak.

network /Kurusetra
.
Rep: Kurusetra Red: Partner
Becak. Presiden pertama RI, Soekarno sangat tak setuju dengan profesi tukang becak karena sebagai penghisapan manusia terhadap manusia. Foto: Republika.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Jakarta pada 1950-an sampai 1960-an belum banyak kendaraan bermotor. Jalan tol atau jalan layang belum ada. Becak merajai Ibu Kota saat itu.

Berdasarkan data pada 1959, ada 30 ribu becak di Jakarta. Kendaraan roda tiga yang didorong menggunakan tenaga manusia tersebut biasanya mangkal dan mencari penumpang di depan hotel-hotel dan pertokoan.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Biarkan Pendemo Lempari Rumah Soeharto, Paling Kacanya Pecah

Artis Hollywood kenamaan zaman itu, Jane Simon yang membintangi film Ivanhoe dikabarkan penasaran ingin naik becak. Ketika Bung Karno berkunjung ke AS dan menyempatkan mampir ke Hollywood, artis cantik ini sempat mengutarakan keinginannya.

”Ia ingin ke Jakarta dan naik becak,” ungkap Bung Karno. Namun, Bung Karno adalah orang yang sangat tak setuju dengan profesi tukang becak ini. Ia menganggap penarik becak sebagai penghisapan manusia terhadap manusia. Pada masa itu pemilik becak umumnya warga Tionghoa yang rata-rata memiliki 10 sampai 12 becak per orang.


Nama becak sendiri diduga berasal dari kata Be Chia dalam bahasa Hokkien yang berarti "kereta kuda". Ada beragam versi sejarah awal ditemukannya becak. Di antaranya menyebutkannya berasal dari Jepang.

Becak pertama dibuat sekitar tahun 1869 di Jepang, setelah pencabutan larangan kendaraan beroda dari periode zaman Tokugawa (1603-1868) atau pada awal masa kemajuan teknis yang pesat di Jepang. Sementara becak di Indonesia dimulai dari inovassi seorang penjual sepeda berkebangsaan Jepang bernama Tayoshi Seiko yang tinggal di Makasar sekitar tahun 1930. Karena toko sepedanya sepi, Seiko berinovasi dengan memodifikasi sepeda dengan roda tiga seperti yang kini dikenal sebagai becak.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Deheman Kiai Bikin Santri yang Ketahuan Mencuri Ikan Nyaris Ngompol

Lambat laut sepeda modifikasi ini berubah fungsi menjadi angkutan umum penumpang dan barang, bahkan digunakan sebagai angkutan jenazah penganti ambulans dan terhitung langka. Multifungsi becak membuat banyak yang memanfaatkannya sebagai kendaraan dan bisa ditemukan di sekitaran pasar tradisional, perkantoran, pusat keramaian dan bahkan di sekolah.

BACA JUGA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:


>
Siapa Sebenarnya Siti Latifah Herawati Diah, Sampai-Sampai Sosoknya Jadi Google Doodle
>
Gus Baha: Rokok Haram, Tapi...
>
Humor Gus Dur: Di Pesantren Santri Dilarang Merokok, Kalau Kiai Boleh
> Humor Santri: Saking Saktinya, Pendekar Madura Sunat "Burung" Seekor Nyamuk
> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja
>
Berburu Janda Pejabat Belanda di Batavia, Orang Tionghoa Cari PSK di Mangga Besar

.

TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:

iv>

.

.

CEK DAN SIMPAN JADWAL PUASA RAMADHAN DARI KURUSETRA:

Jadwal Imsak dan Sholat Lima Waktu Ramadhan 2022. Foto: Kurusetra

.

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

sumber : https://kurusetra.republika.co.id/posts/100823/sejarah-becak-dan-alasan-soekarno-tidak-setuju-dengan-profesi-tukang-becak
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler