Berburu Coretan Tinta dari Sang Imam

Berburu Coretan Tinta dari Sang Imam

Belajar Saat Ramadhan
Rep: Ali Efendi Red: Retizen

Ramadan merupakan salah satu bulan yang mulia bagi umat Islam, setiap tahun bulan Ramadan senatiasa ditunggu-tunggu dan disambut sangat meriah. Beragam sambutan berupa tulisan dan ucapan melalui media cetak dan media online, baik di kota maupun di desa.


Terpasang dalam reklame dengan ukuran yang besar dan bentuk bener masuk jalan di desa atau kampung. Kalimat yang paling popular biasanya bertuliskan Marhaban Yaa Ramadan “Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Tahun 2022”.

Tradisi menyambut bulan Ramadan di tanah air telah menjadi adat istiadat yang dilakukan setiap tahun oleh masyarakat. Beragam tradisi dan budaya yang disuguhkan sesuai dengan daerah dan suku bangsa masing-masing. Partisipasi masyarakat dalam mengikuti tradisi dan kebiasaan selama Ramadan mulai usia kanak-kanak sampai dengan usia lanjut usia.

Bagi anak usia sekolah dasar (SD/MI) saat Ramadan tiba disambut dengan riang gembira, mereka menyibukan diri dengan berbagai jenis kegiatan. Selain ikut serta puasa wajib walaupun sampai batas waktu zuhur atau asar untuk berbuka karena belum kuat sampai magrib. Seolah-olah tidak mau kalah dengan kegiatan orang tuanya menjalankan ritual selama bulan Ramadan.

Selain melakukan puasa, anak usia sekolah dasar juga melakukan kegiatan salat sunnah tarawih dan witir, mencatat judul dan kesimpulan kultum yang disampaikan imam dan khatib. Tadarrus Alquran di rumah bersama orang tua dan masjid atau musala bersama dengan teman-temannya. Semua kegiatan tersebut tercatat dengan baik dan rapi dalam buku jurnal kegiatan selama Ramadan dari sekolah/madrasah.

Berburu Tanda Tangan Selama Ramadan

Contoh protret aktifitas anak-anak usia sekolah dasar selama Ramadan seperti di kampung Pesisir Dusun/Desa/Kecamatan Paciran. Kampung yang berpenduduk sekitar 2.950 jiwa yang terbagi menjadi tiga Rukun Warga (RW) dan 13 Rukun Tetangga (RT), letaknya di utara jalan Raya Daendlesh KM 70 Paciran, Lamongan, Lamongan, Jawa Timur.

Sarana ibadah masjid berjumlah 3 dengan ukuran besar dan sedang, sedangkan musala berjumlah 8 buah. Setiap kali Ramadan masjid dan musala dipenuhi oleh jamaah untuk menunaikan salat wajib dan shalat sunah tarawih, serta salat witir. Tidak ketinggalan anak-anak ikut serta dalam memeriahkan kegiatan tersebut.

Semarak bulan Ramadan di kampung Pesisir Desa Paciran setiap tahun tidak pernah sepi dari kegiatan keagamaan. Kultum dan ceramah senantiasa disampaikan setelah salat subuh dan setelah salat sunah witir, serta penngajian asar. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian takjil kepada jamaah yang hadir.

Anak usia sekolah dasar tidak ketinggalan untuk berpartisipasi dalam semarak Ramadan, mereka datang lebih awal ke masjid dan musala terdekat dengan menenteng tas sederhana yang berisi buku ‘Jurnal Kegiatan Ramadan’ yang diperoleh dari sekolah/madrasah. Tujuannya untuk mengikuti kegiatan salat wajib dan sunah berjamaah, serta mengikuti tadarus Alquran.

Buku Jurnal Kegiatan Ramadan senantiasa berisi dengan tulisan tangan yang sederhana dan terkadang sulit dibaca. Anak usia sekolah dasar biasanya memburu tanda tangan setelah kegiatan salat tarawih dan witir. Bahkan mereka rela berdesak-desakan mengantri hanya untuk satu coretan tandan tangan dari sang imam dan khatib.

Rasa lega dan puas kalau sudah ditanda tangani, terkadang mereka bertanya kepada temannya, “Tadi judul ceramahnya apa?” demikian ujarnya. Apabila belum mengetahui judulnya baru mereka bertanya kepada imam dan khatib yang bertugas pada saat itu, “Pak, judul ceramahnya apa ya?” demikian tanya mereka. Setelah mendapat kepastian kemudian ditulis di buku kegiatan jurnal Ramadan.

Pesan Merdeka Belajar dalam Ramadan

Secara konseptual anak usia sekolah dasar tentu tidak paham dengan jargon Merdeka Belajar yang trend saat ini. Tetapi kegiatan yang dilakukan oleh mereka masih ada kesamaan dengan konsep merdeka belajar yang dikembangkan oleh Kementerian Pendiddika, Kebudayaan, Riset dan Teknologi saat ini.

Belajar tidak harus dilakukan di ruang kelas, tetapi di manapun tempat asalkan memenuhi persyaratan dan nyaman bagi anak-anak (siswa). Kagiatan anak usia sekolah dasar di Pesisir Desa Paciran dalam memburu tanda tangan merupakan bagian dari proses Pendidikan di luar ruang kelas.

Konsep Pendidikan dengan jargon merdeka belajar memang mengharuskan banyak praktik dari pada banyak teori. Penerapannya harus disampaikan sejak usia dini sehingga memjadi kebiasaan yang positif dan membekas lebih mendalam.

Contoh kegiatan yang dipraktikan oleh anak-anak Pesisir Desa Paciran selama bulan Ramadan merupakan praktik salah satu materi mata pelajaran PAI. Maka mata pelajaran yang lain dapat terlibat dalam penilaian. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat menilai laporan yang ditulis dalam buku jurnal kegiatan. Sedangkan mata pelajaran PKn dapat menilai budi pekerti dan sopan santun yang diterapkan siswa selama bulan Ramadan.

Anak-anak Pesisir Desa Paciran mengikuti kegiatan dengan rasa senang dan merdeka, kemudian mereka menulis dan merangkum isi ceramah dari sang imam dan khatib. Maka Ramadan merupakan salah satu moment yang terbaik bagi anak-anak untuk belajar dan mempraktikan norma keagamaan lewat perintah wajib berpuasa.

Selama bulan Ramadan anak-anak Pesisir Desa Paciran dimanfaatkan untuk belajar tradisi dan kebiasaan yang positif. Mereka melaksanakan tugas yang diberikan sekolah/madrasah dipadukan dengan kegiatan sosio relegius dan sosio kultural sehingga mampu berdapak positif bagi perkembangan anak (siswa). Wallahu ‘alam ishowab.

sumber : https://retizen.id/posts/101232/berburu-coretan-tinta-dari-sang-imam
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler